Pendudukan ‘Israel’ Memaksa Warga Palestina Untuk Menghancurkan Tokonya Sendiri di Al-Quds

Outlet media Palestina melaporkan pada hari Kamis (13/1) bahwa otoritas pendudukan Zionis 'Israel' meninggalkan Jamal Mohammad Ali tanpa pilihan selain merobohkan toko komersial miliknya di kamp pengungsi Shuafat.

Warga Palestina itu harus mulai menghancurkan bangunan tersebut, yang memiliki luas 150 meter persegi dan masih dalam pembangunan, dengan tangannya sendiri untuk menghindari membayar biaya pembongkaran yang tidak masuk akal kepada pemerintah kota pendudukan Zionis.

Juga pada hari Rabu, pasukan pendudukan merobohkan sekitar selusin bangunan dan struktur milik Palestina di kota al-Khalil yang diduduki Tepi Barat. Mereka memaksa jalan mereka dan melakukan kampanye penghancuran skala besar di timur kota Yatta, selatan al-Khalil.

Setidaknya lima rumah, lima fasilitas pertanian, dan satu sumur air dihancurkan selama kampanye.

Rezim Tel Aviv secara rutin menghancurkan rumah-rumah Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur, mengklaim bahwa bangunan tersebut telah dibangun tanpa izin, yang hampir tidak mungkin diperoleh. Mereka juga terkadang memerintahkan pemilik Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri atau membayar biaya pembongkaran jika mereka tidak melakukannya.

Rezim Tel Aviv berencana untuk memaksa keluar keluarga Palestina dari lingkungan yang berbeda di Timur al-Quds dalam upaya untuk menggantikan mereka dengan pemukim.

PBB telah melaporkan peningkatan 21 persen dalam jumlah bangunan Palestina yang disita atau dihancurkan tahun ini.

Sementara itu, masyarakat internasional menganggap pembangunan permukiman 'Israel' ilegal menurut hukum internasional. Hampir 700.000 Zionis menduduki pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan tahun 1967 di Tepi Barat dan al-Quds Timur.

Dewan Keamanan PBB dalam beberapa resolusi mengutuk proyek pemukiman Tel Aviv di tanah Palestina yang diduduki. [IT/r]