Taliban Memperingatkan Pakistan tentang 'Konsekuensi Buruk' setelah Serangan Roket

Dalam sebuah tweet pada hari Sabtu (16/4), juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyerukan "di pihak Pakistan untuk tidak menguji kesabaran warga Afghanistan dalam masalah seperti itu dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi jika tidak maka akan memiliki konsekuensi buruk."

1/2- Imarah Islam Afghanistan mengutuk keras serangan Pakistan terhadap pengungsi di Khost dan Kunar.
IEA meminta pihak Pakistan untuk tidak menguji kesabaran warga Afghanistan dalam masalah seperti itu dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi jika tidak maka akan berdampak buruk.
— Zabihullah (..ذبـــــیح الله ) (@Zabehulah_M33) 16 April 2022

Juga pada hari Sabtu, para pejabat Taliban juga memanggil duta besar Pakistan untuk Kabul sebagai protes atas serangan roket yang mematikan.

"Pelanggaran militer termasuk yang terjadi di Khost dan Kunar harus dicegah karena tindakan tersebut memperburuk hubungan," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Afghanistan.

Pernyataan itu, bagaimanapun, tidak merinci sifat serangan itu.

Sementara itu, seorang pemimpin Taliban lokal di Khost, Mawlawi Mohammad Raes Helal, mengatakan Khost dan Kunar dibom oleh helikopter Pakistan.

Dia mengklaim 36 orang telah tewas dalam serangan di Pakistan.

Pakistan belum mengkonfirmasi apakah mereka melakukan serangan di Afghanistan.

Namun, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu (17/4) yang memperingatkan para pejabat Afghanistan agar tidak menyembunyikan militan anti-Pakistan.

"Teroris menggunakan tanah Afghanistan dengan impunitas untuk melakukan kegiatan di dalam Pakistan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai protes.

"Dalam beberapa hari terakhir, insiden di sepanjang Perbatasan Pak - Afghanistan telah meningkat secara signifikan, di mana pasukan keamanan Pakistan menjadi sasaran dari seberang perbatasan," tambahnya.

Tujuh tentara Pakistan tewas dalam penyergapan di dekat perbatasan pekan lalu.

Serangan mematikan itu diklaim oleh Tehrik-e-Taliban Pakistan, atau TTP, kelompok teroris terlarang yang berbasis di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.[IT/r]