0
Tuesday 10 May 2022 - 09:00

Sayyid Nasrullah: Pemilu 2022 Mewakili Perang Politik 2006 Melawan Perlawanan Hizbullah  

Story Code : 993374
Sayyid Nasrullah: Pemilu 2022 Mewakili Perang Politik 2006 Melawan Perlawanan Hizbullah  
Sayyid Nasrullah mengklarifikasi bahwa menurut survei, mayoritas orang Lebanon menganggap bahwa menangani masalah sosial ekonomi lebih utama dari menangani senjata Perlawanan.

Berbicara dalam upacara pemilihan Hizbullah yang diadakan serentak di dua kota selatan Tirus dan Nabatiyeh, Sayyid Nasrullah mencatat bahwa beberapa kekuatan politik ingin memanfaatkan pemilihan parlemen 2022 sebagai ajang  membasmi Hizbullah dan sekutunya.

Sayyid Nasrullah menunjukkan bahwa mereka yang menuntut pelucutan senjata Perlawanan mengabaikan agresi Zionis di Lebanon Selatan sejak 1948. Dia juga menjelaskan bahwa tahun 1950-an, 1960-an, dan 1970-an menjadi saksi serangan barbar Israel di desa-desa selatan Lebanon.

“Israel menggusur penduduk kota-kota perbatasan di Selatan dan melakukan pembantaian mengerikan di Hola sebelum pembentukan gerakan perlawanan apa pun,” katanya seperti dilaporkan Al-Manar. 

Pada 1950-an, tentara Israel sudah sering menyerang desa-desa selatan dan bahkan menculik pasukan keamanan, lanjutnya. Pada 1960-an, Israel bahkan membom proyek Al-Wazzani dan negara tetap diam.

Sayyid Nasrullah menambahkan bahwa Sayyed Abdul Hussein Charafeddine menuntut pihak berwenang Lebanon mengirim tentara untuk melindungi wilayah Lebanon selatan. Tapi seruan Sayyid Charafeddine tidak dijawab.

Sayyid Nasrullah mencatat bahwa upaya Imam Sayyid Moussa Al-Sadr untuk mendapatkan bantuan militer dari pemerintah Lebanon dan negara-negara Arab juga sia-sia. Karena itu, Sayyid Al-Sadr kemudian memilih opsi perlawanan.

Menurut Sekjen Hizbullah itu, Sayyid Al-Sadr juga memprioritaskan pemberantasan Israel, Al-Quds dan perjuangan Palestina.

“Imam al-Sadr menekankan bahwa pembelaan diri dan martabat adalah bagian dari keputusan manusia yang tidak memerlukan izin dari negara,” katanya.

Sayyid Nasrullah menunjukkan bahwa ulama Syiah Libanon selalu membela Libanon melawan Israel tanpa menantang kedaulatan negara, menambahkan, bagaimanapun, negara mengabaikan warga selatan.

Sekjen Hibullah itu mengatakan bahwa mereka yang menyerukan pelucutan senjata Perlawanan telah  menyangkal keberhasilan HIzbullah yang ditandai dengan pembebasan sebagian besar wilayah Lebanon yang dikuasai Zionis pada tahun 2000.

Mengingatkan pernyataan sejumlah pemimpin Lebanon dalam sesia dialog 2006 di Prlemen, Sayyid Nasrullah memperingatkan bahwa beberapa politisi Lebanon tidak memandang Israel sebagai musuh dan tidak percaya bahwa Israel memiliki ambisi terhadap air dan gas Lebanon.

Gerakan Perlawanan membebaskan sebagian besar wilayah Lebanon dan para tahanan, menurut Sayyid Nasrallah,  dan Hizbullah berhasil menghapus plot Zionis untuk mendirikan 'Israel Raya' dan membuktikan bahwa tentara pendudukan Israel dapat terkalahkan.

Sayyid Nasrullah menambahkan bahwa Perlawanan Hizbullah menggagalkan plot penghasutan di Lebanon dan beroperasi sebagai hambatan utama yang menghalangi setiap agresi Zionis di negara itu di masa depan.

Dia menunjukkan bahwa kemampuan militer tentara Lebanon tidak memungkinkan pasukannya menghadapi Israel tanpa Gerakan Perlawanan, mempertanyakan kebijakan pemerintah yang tidak memprioritaskan penyediaan senjata yang dibutuhkan militer.

Sayyid Nasrullah menegaskan bahwa musuh Zionis tidak dapat menyerang Libanon, berkat kesiapan Perlawanan, sambil menambahkan bahwa Hizbullah siap membahas strategi pertahanan dengan kekuatan politik lainnya.

Sayyid Nasrullah meragukan apakah pejabat Lebanon mampu mengambil keputusan untuk menyerang pemukiman Israel jika Israel menyerang Lebanon, menanyakan apakah tentara Lebanon dapat memikul tanggung jawab ini pada saat ini.

Sayyid Nasrullah meminta pihak berwenang Lebanon untuk memulai proyek ekstraksi minyak lepas pantai, memperingatkan Israel agar tidak mencegah Lebanon mengambil keuntungan dari sumber dayanya.

"Jika Israel mencegah Lebanon menginvestasikan sumber daya gas lepas pantainya, Hizbullah akan mencegah Zionis melakukan proyek serupa," tegasnya.

Dalam keprihatinan ini, Sayyid Nasrullah menggambarkan bahwa krisis sosial ekonomi Lebanon cukup parah hingga satu-satunya cara untuk mengatasi adalah mengekstraksi gas lepas pantai. Dia juga menambahkan bahwa Hizbullah melindungi sumber daya lepas pantai Lebanon dari pelanggaran Israel.

Sayyid Nasrullah menegaskan kembali bahwa Hizbullah tidak akan campur tangan dalam demarkasi perbatasan maritim.[IT/AR]
Comment