0
Wednesday 18 April 2012 - 15:22
Wawancara Wikileaks

Pendiri WikiLeaks: Nasrallah, Tokoh 'Luar Biasa' Timur Tengah

Story Code : 154402
Pendiri WikiLeaks: Nasrallah, Tokoh

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange menjelaskan bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah merupakan "salah satu tokoh paling luar biasa di Timur Tengah."

Assange membuat pernyataan tersebut sebelum mewawancarai pemimpin Hibullah Libanon itu pada hari Selasa (17/4/12) . Wawancara itu dinamai "The World Tomorrow" talk show, salah satu wawancara yang dilaksanakan oleh satu stasiun kabel televisi Rusia, RT. TV itu sendiri menyebut wawancara itu adalah wawancara pertamanya di Barat sejak perang Israel-Libanon tahun 2006.

Berbicara dari Libanon, Nasrullah menjelaskan sikap Hizbullah terkait kerusuhan di Suriah dan Israel. Nasrullah menyatakan dukungan Hizbullah terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dia juga membahas dukungan Suriah terhadap gerakan perlawanan di Libanon dan Palestina menghadapi Israel dan tekanan AS.

Nasrullah mengungkapkan Hizbullah berulang kali menghubungi dan membujuk oposisi Suriah untuk berunding dan menyelesaikan perbedaan mereka dengan pemerintah lewat dialog.

"Baru pertama kali saya menyampaikan ini. Kami telah berulang kali menghubungi oposisi Suriah untuk mendorong mereka dan memfasilitasi dialog dengan pemerintah Suriah. Tapi mereka menolak dialog, " kata Nasrallah.

"Sejak awal, kita memiliki pemerintahan yang bersedia menjalankan reformasi dan siap berdialog.

Di sisi lain, Anda memiliki oposisi yang tidak siap berdialog dan tidak mau menerima reformasi. Keinginan oposisi hanyalah menjatuhkan rezim. Ini yang menjadi masalah," tambahnya.

Nasrallah juga mengecam masyarakat dan media internasional dukungan Barat yang menutup mata terhadap pembunuhan warga sipil yang dilakukan kelompok bersenjata dan anti-pemerintah serta sikap ambigu mereka terhadap Damaskus.

Dia menekankan bahwa perang saudara pasti akan terjadi ketika dialog tidak ada. Pertempuran akan terjadi di Suriah meski salah satu pihak mundur tapi pihak lain tetap maju. Pertempuran akan terus terjadi selama pintu dialog tertutup.

"Dan inilah keinginan Amerika dan Israel. Mereka mengajak negara-negara Arab berdialog puluhan tahun dengan Israel. Tapi mereka tidak bersedia melakukan dua bulan dialog untuk mencari solusi politik di Suriah," sesalnya.

Mengenai Israel, Nasrallah menegaskan bahwa rezim Israel masih dan akan terus menjadi ‘negara ilegal’ karena didirikan dengan menduduki tanah orang lain.

Ia mengatakan, meski tanah Palestina dirampas dengan kekerasan tapi tanah itu tetap menjadi milik warga Palestina. Bahkan setelah bertahun-tahun diduduki Israel.

Menurutnya, satu-satunya solusi untuk masalah Palestina adalah pembentukan sebuah tanah air Palestina yang demokratis di mana umat Islam, Yahudi dan Kristen dapat hidup berdampingan dengan damai. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/r]
Comment