0
Monday 4 June 2012 - 06:51
Gerakan Wahabi di Indonesia

Indonesia Butuh Ukhwah Islamiyah dan Wathaniyah

Story Code : 168003
Indonesia Butuh Ukhwah Islamiyah dan Wathaniyah

Umat Islam Indonesia harus menyatukan dua ukhwah, yaitu ukhwah Islamiyah dan ukhwah wathoniyah. Ukhwah Islamiyah artinya sebuah ikatan persaudaraan yang berdasarkan iman dan akidah Islam.

Ukhwah Islamiyah akan kokoh, ikhlas, jika tidak dibarengi kepentingan politik dan kekuasaan. Ukhwah yang betul-betul ingin membangun semangat persaudaraan sesama umat Islam.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada sambutan Pengukuhan Pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), sebuah lembaga gabungan 13 ormas Islam, pada Jumat, (1/6) di gedung PBNU, Jakarta.
Tiga belas ormas tersebut adalah Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Irsyad, Al-Islmiyah, Arrobithoh Al-Alawiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Mathlaul Anwar, Attihadiyah, Azikra, Al-Wasliyah, IKADI, Syariakat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Dewan Da’wah Islamiyah, dan sebagai ketuanya KH Said Aqil Siroj.

“Semua umat Islam hendaknya punya spirit persaudaraan. Apa pun madzhabnya, ormasnya, atau tempat kelahirannya,” jelas Kiai Said.

“Dan tidak berhenti di situ. Ukhwah Islamiyah tidak cukup. Kalau berhenti, akan eksklusif. Akan tertutup dan jumud. Malah dikhawatirkan radikal. Malah bisa-bisa ekstrem. Malah naudzubillah, jadi teroris,” tambah kiai asal Cirebon ini.

Oleh karena itu, sambung Kang Said, ukhuwah Islamiyah harus paralel dengan ukhwah wathoniyah, yaitu persaudaraan sebangsa setanah air, yang berangkat dari budaya, peradaban, tradisi manusia Nusantara ini.

“Tidak pandang agamanya apa. Kita satukan dalam bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sebaliknya, kalau ukhwah wathoniyah saja, juga tidak cukup. Dampaknya adalah menjadi Islam abangan atau sekuler. Kedua-duanya, yaitu ukhwah Islamiyah dan wathoniyah harus bersatu dan integral.
Lembaga tersebut terbentuk setelah beberapa tokoh ormas bertemu di gedung PBNU pada Mei 2011. Ormas-ormas tersebut bertemu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk merencanakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tanggal 7 Juni 2011, utusan ormas tersebut bertemu Presiden di istana. Pada tanggal 5 Agustus 2011, terbentuk tim berjumlah sembilan orang untuk membahas nama, logo, visi dan misi serta alamat sementara.

Pada tanggal 21 Oktober 2011 dideklarasikan berdirinya Lembaga Persahabatan Ormas Islam Indonesia, susunan pengurus, logo dan visi, misi, serta alamat kantor.

Visi lembaga tersebut adalah terwujudnya ukhwah Islamiyah yang kokoh dalam Negara Kesatua Republik Indonesia. Misinya adalah meningkatkan da’wah Islamiyah yang rahmatan lil-alamin, mewujudkan soliditas dan solidaritas umat Islam, dan meningkatkan kerjasama ormas Islam dalam mewujudkan perdamaian dunia. (IslamTimes/sa/diolah dari NuOnline)
Comment