0
2
Komentar
Saturday 23 February 2013 - 16:04
Krisis Suriah:

Teroris Suriah Terlalu Lemah Bagi Hizbullah

Story Code : 241704
Ameen Hutait.JPG
Ameen Hutait.JPG

Situasi di Suriah terus memanas akhir-akhir ini karena kelompok teroris berusaha menghalangi setiap negosiasi yang dapat menghasilkan solusi damai dalam konflik yang sedang mendera negara itu, kata pakar strategi Ameen Hutait pada situs Arab.

Dalam perang yang terjadi selama hampir dua tahun itu, kelompok teroris Suriah pernah memperingatkan Hizbullah Libanon untuk berhenti menembak Tentara Suriah Bebas di wilayah yang dikuasai mereka di Suriah atau menghadapi akan menghadapi konsekuensi tertentu. Kelompok teroris itu memposting sebuah pernyataan di halaman sebuah jaringan sosial populer dan memberi Hizbullah waktu 48 jam untuk menghentikan serangan.

Namun, analis Ameen Hutait yang berbasis di Beirut percaya bahwa ancaman itu tidak mungkin terjadi.

Hutait menekankan bahwa krisis yang terjadi di Damaskus menjelaskan bagaimana putus asanya kelompok teroris karena solusi damai yang diusulkan berbagai pihak terutama Rusia mulai membuahkan hasil. 

"Teroris tidak akan punya tempat dalam menyelesaikan krisis secara damai di masa depan," tambahnya.

"Karena itu, mereka (kelompok oposisi) berusaha menghentikan negosiasi yang mungkin menghasilkan sebuah solusi damai," kata Hutait.

"Mereka juga berusaha menghukum warga Suriah karena kesabaran mereka dan penolakan mereka terhadap segala bentuk pertempuran dan terorisme," katanya.

Menjawab pertanyaan tentang bagaimana keseriusan ancaman kelompok teroris (yang disebut Tentara Bebas-FSA) untuk menyerang Hizbullah, Hutait menyatakan bahwa ancaman ini tidak berhubungan sama sekali dengan krisis Suriah. Sebaliknya, ancaman itu berhubungan dengan berbagai peristiwa yang saat ini terjadi di Libanon, seperti pemilu."

"Kita tahu bahwa ancaman itu datang dari pendukung dan kawan Ukab Saqar, anggota Partai al-Mustaqbal. Sedang Saad Al-Hariri telah kehilangan kontrol di bidang legislatif dan UU Pemilu tidak akan mengamankan mayoritas sekutunya di Parlemen. Karena itu, Partai tersebut ingin mengancam Hizbullah dan mengirim pesan bahwa kekacauan akan terjadi di Libanon dalam rangka menghentikan pemilu."

"Teroris yang disebut Tentara Bebas (FAS) itu terlalu lemah untuk melakukan hal tersebut," tegas analis Lebanon itu.

Selain itu, Hutait menjelaskan bahwa semua berita yang menyatakan Hizbullah berpartisipasi dalam pertempuran bersama tentara Suriah adalah sebuah kebohongan, "Hizbullah memiliki cukup keberanian untuk mengumumkan rencana dan tindakannya. Jadi, semua berita itu rekayasa saja. "

"Semua orang tahu ada 23 desa Libanon di perbatasan berbatasan dengan Suriah, tetapi mereka berada di dalam wilayah Suriah. Ada pula desa-desa yang dihuni oleh orang Syiah Libanon. Mereka, Syiah di Libanon-lah yang mendukung Perlawanan Hizbullah dan  sedang ditargetkan oleh teroris Al-Nusra dan Tentara Bebas. Mereka membela diri dan tak bisa membiarkan Tentara Bebas menyerang mereka dan membunuh keluarga mereka, "paparnya.

"Dan ini tidak akan pernah terjadi," kata Hutait. [IT/r]
Comment


Germany
"IBLIS BERJENGGOT".Penebar Fitnah.
Germany
Kamu yg bego !!!