0
Thursday 10 February 2011 - 17:18

Standard-Ganda AS Terhadap Kondisi Mesir

Story Code : 54211
Demo anti Mubarak, Lapangan Tahrir - Kairo
Demo anti Mubarak, Lapangan Tahrir - Kairo


Wawancara dengan Sara Marousak, analis politik di Beirut

Berikut ini adalah transkrip dari sebuah wawancara televisi PressTV dengan Sara Marousak, seorang analis politik di Beirut dalam upaya untuk menjelaskan lebih dalam situasi revolusioner di negara Muslim yang paling padat penduduknya di Arab.

PressTV: Tentang konsesi yang telah dibuat pemerintah baru-baru ini, rezim Mubarak dalam menghadapi proses erosi legitimasi yang telah puluhan tahun berkuasa, apakah mereka benar-benar mengharapkan akan membuat perbedaan dengan arah yang mereka ambil (sekarang)?

Marousak: Saya tidak berpikir begitu sama sekali. Jika anda melihat pernyataan Suleiman misalnya, tidak ada inisiatif demokratis dalam semua tindakannya, dalam semua pidatonya. Jadi tanggapan dia sejak revolusi dimulai masih kurang dari demokratis, dan tidak berhenti menindas.

Dia benar-benar telah memainkan polisi jahat. Jadi saya tidak berpikir bahwa ada tindakan, atau perubahan yang terjadi saat ini, terutama setelah pertemuan akhir pekan ini setelah Suleiman mengatakan dia menciptakan semacam konsensus dan pemimpin Ikhwanul Muslimin mengatakan tidak ada yang setuju dan bahwa tidak ada kemajuan yang dibuat, khususnya atas permintaan terbesar mereka, yaitu Mubarak mundur.

PressTV: Intervensi militer dipandang sebagai penentu dalam semua ini, berapa banyak kontrol yang dimiliki Mubarak terhadap militernya sendiri?

Marousak: Ada sebuah artikel yang baik oleh Joshua Stacher dari Kent State University di majalah Foreign Affairs yang pada dasarnya berpendapat bahwa salah untuk fokus hanya pada Mubarak bahwa kita akan membuat kesalahan dengan hanya melihat dia dan berusaha untuk menyingkirkannya karena benar-benar membentuk militer yang sepenuhnya mengakar dan menindas secara otoriter dan sampai hari ini masih memegang kendali. Hal ini tentu saja mungkin bertentangan, dengan beberapa perilaku militer di jalanan yang tampaknya mendukung oposisi dan para pengunjuk rasa, terutama sejumlah ... dimana sejumlah demonstran Mesir benar-benar duduk di tank dan bersorak-sorai dan berpikir bahwa militer memiliki semacam simpati dengan pengunjuk rasa. Namun, mereka tidak terorganisir sehingga yang benar-benar menantang tembakan dari militer.

Jelas, ada yang setia kepada instansi Mubarak yang mungkin tidak setia kepada manusia seperti yang diandaikan media Barat dan politisi Barat. Tapi ada yang mulai berpikir lebih sistematis terhadap perubahan; sesuatu yang lebih dari sekedar perginya Mubarak, terhadap seluruh pembongkaran rezim opresif nya termasuk beberapa hubungan militer dengan harta dan kekuasaan.

PressTV: Pembicaraan tentang pengaruh dari Mesir dan Tunisia telah dominan baru-baru ini, banyak yang menyebut “jatuhnya tembok Berlin di dunia Arab saat ini, apa pandangan Anda ?

Marousak: Saya berpikir bahwa protes telah jadi inspirasi, bahkan di negara seperti Libanon dimana orang telah terpaku ke layar televisi. Tidak ada yang berbicara tentang hal lain. Saya tahu bahwa ada berbagai negara tetangga, rakyatnya sangat terdorong. Saya berbicara dengan seorang teman Palestina kemarin yang mengatakan mood antara Palestina adalah harapan, inspirasi, jadi saya berpikir bahwa protes ini memiliki semacam potensi untuk membawa perubahan di wilayah tersebut dan terutama merupakan sinyal besar ke Amerika dan Israel bahwa status quo akan tidak berkelanjutan yang akan berubah. Kekuasaan akan kembali ke rakyat. Jadi saya berpikir bahwa beberapa perubahan yang akan terjadi tapi saya tidak yakin bahwa paralel dengan efek domino pasca Soviet benar-benar datang untuk mengambil tempat khusus karena selama perang dingin, Amerika mendukung demonstrasi di Eropa Timur. Amerika ingin perubahan ini terjadi di mana sekarang Amerika sangat ketakutan. Jadi saya pikir dinamika perubahan ini mungkin melibatkan banyak perkara, tapi mereka sangat banyak berevolusi.

PressTV: Amerika mengklaim sebagai pembawa bendera demokrasi di dunia, sehubungan dengan itu, runtuhnya kediktatoran apapun pastilah menyenangkan Amerika?

Marousak: Tentu saja! Ini adalah sikap yang paling munafik dilakukan oleh Washington dan saya tentu saja kita memahami apa yang mereka (lakukan) lakukan adalah untuk (kepentingan) Israel. Namun hanya celaan sekarang dimana promosi perubahan cepat baru-baru ini dengan transisi kekuasaan yangmana Mubarak harus pergi. Sekarang mereka benar-benar mengatakan bahwa kita ingin dia pergi dari kekuasaan (nya), kemudian setelah itu, Mereka (AS) akan mendukung Suleiman,dimana ini akan menjadi kesalahan besar, karena ini bukanlah tuntutan rakyat. Hal ini bukan yang mereka butuhkan. Hal ini tidak akan mengubah sistem sama sekali dan saya pikir bahwa Washington benar-benar memikirkan kembali. Saya tidak berpikir bahwa strategi ini akan menguntungan Amerika. Para democrat yang mungkin juga lebih jujur dari republiken dan mengatakan apa yang benar-benar mereka lakukan dengan menciptakan sebuah sistem yang terus menentang rakyat untuk memiliki pemerintah yang tunduk kepada Israel.

PressTV: Apakah Amerika Serikat membuat kesalahan dengan berbicara terlapau banyak baru-baru ini?

Marousak: Saya sebenarnya tidak berpikir bahwa mereka membuat kesalahan dalam berbicara karena saya pikir itu datang dari horor (ketakuatan) tapi jelas tindakan yang mereka tempuh sekarang telah membuat mereka memutuskan bahwa yang (langkah ini) bukan merupakan ide yang bagus. Jadi karena mereka berubah pikiran maka itulah kesalahan bagi mereka dan kemudian hendak mendukung para pengunjuk rasa. Jika rakyat tidak akan mengikuti kata-kata mereka dengan tindakan yang tampaknya terus-menerus menjadi masalah di wilayah ini. Iya, mereka tidak seharusnya mengatakan sesuatu yang mereka tidak mendukung kebijakan itu, dan khususnya karena orang Amerika sekarang tidak benar-benar berpikir tentang pengunjuk rasa yang berani dimana mereka ingin pergi jauh (demo) di jalan-jalan. Bagaimana mereka tahu bahwa mereka tidak akan ditangkap atau disiksa? Tidak ada protes internasional, tidak ada tekanan Amerika untuk memastikan bahwa pelanggaran hak asasi manusia tidak berlanjut. Jadi sekarang kita sudah benar-benar membiarkan demonstran turun tanpa adanya dukungan untuk mereka dan kemudian membalikkan ke dalam langkah praktis. Saya pikir itu merupakan kesalahan yang mengerikan.


Comment