0
Saturday 30 September 2023 - 01:49
Islamofobia di India:

India: Seorang Pria Muslim dengan Gangguan Mental Dihukum Mati karena Mengambil Pisang!

Story Code : 1084827
India: Seorang Pria Muslim dengan Gangguan Mental Dihukum Mati karena Mengambil Pisang!
Di dalam, keempat saudari Mohammad Ishaq tampak cemberut saat mereka berkumpul di rumah mereka yang remang-remang di kawasan Sundar Nagri, New Delhi, pada hari Rabu (27/9).

“Saya telah kehilangan segalanya,” kata ayah Ishaq, Abdul Wajid, kepada Al Jazeera sambil berkaca-kaca dan suaranya pecah.

Sekitar pukul 5 pagi pada hari Selasa (26/9), massa mengikat Ishaq ke sebuah tiang besi dengan ikat pinggang kulit dan memukulinya tanpa ampun karena dicurigai telah mencuri “prasad”, atau persembahan ritual, di sebuah acara doa yang diselenggarakan oleh umat Hindu di daerah tersebut untuk memperingati hari Festival Ganesha Chaturthi.

Acara digelar tiga blok dari rumah Ishaq.

  “Anak saya dibunuh karena makan prasad,” kata Wajid, 60 tahun. “Mereka yang membunuh anak saya merasa tersinggung jika seorang Muslim menyentuh prasad mereka.”

Wajid, yang berjualan sayuran dengan gerobak dorong, mengatakan bahwa pelanggannya yang beragama Hindu sering menawarinya prasad dan dia menerimanya tanpa berpikir dua kali.

Adik perempuan Ishaq, Uzma, menyatakan bahwa saudara laki-lakinya digantung “karena mengambil pisang” dan massa membiarkannya terikat di tiang setelah penyerangan brutal tersebut.

“Kukunya patah, ada yang dicabut, dan jari-jarinya ada luka. Dia dipukuli secara brutal karena dia seorang Muslim,” katanya. “Dia tidak dapat berbicara dan kondisinya kritis.”

Uzma mengatakan Ishaq ditemukan tergeletak di jalan oleh seorang anak laki-laki dari lingkungan mereka yang menjemputnya dan membawanya pulang. Dia meninggal karena luka-lukanya beberapa jam kemudian di rumahnya.

Keluarga Ishaq mengatakan mereka tidak membawanya ke rumah sakit. Polisi mengatakan mereka diberitahu tentang kejadian itu setelah dia meninggal.

Ketika video penyerangan tersebut menjadi viral di media sosial, masyarakat menuntut tindakan polisi, yang mendaftarkan kasus pembunuhan dan menangkap enam orang.

Menurut tetangganya, Ishaq mengalami gangguan jiwa. “Dia adalah anak sederhana yang tidak membahayakan siapa pun,” kata pengemudi becak Mohammad Salim, yang tinggal di jalur yang sama.

Dia mengatakan Ishaq akan membantu semua orang di jalan membawa beban mereka. “Dia anak yang baik. Dia tidak pernah mengatakan tidak. Kami akan membayarnya 20 atau 50 rupee untuk pekerjaan itu.”[IT/r]
Comment