0
Friday 8 March 2024 - 12:23
Malaysia dan Gejolak Palestina:

PM Malaysia Mengecam Kemunafikan Barat atas ‘Amukan Pembunuhan’ Israel

Story Code : 1121141
Prime Minister of Malaysia Anwar Ibrahim
Prime Minister of Malaysia Anwar Ibrahim
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menuduh para pemimpin Barat menerapkan hukum internasional secara selektif ketika mereka mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina tetapi tidak mendukung gencatan senjata dalam perang Zionis Israel-Gaza.

Saat berpidato di Australian National University di Canberra pada hari Kamis (7/3), Anwar mengatakan bahwa, selama enam dekade, Barat telah memberikan “kekuasaan penuh” kepada Zionis Israel untuk terus “mengamuk pembunuhan terhadap warga Palestina.”

“Sayangnya, tragedi memilukan yang terus terjadi di Jalur Gaza telah memperlihatkan sifat mementingkan diri sendiri dari tatanan berbasis aturan yang sangat dihargai dan dibanggakan,” bantah PM.

Respons yang berbeda dan tidak konsisten dari negara-negara Barat terhadap konflik Rusia-Ukraina dan Zionis Israel-Gaza “tidak masuk akal,” tegasnya. Merupakan “tindakan bodoh” untuk percaya bahwa negara-negara lain, termasuk di Indo-Pasifik, tidak akan melihat adanya inkonsistensi dalam penerapan hukum internasional.

Anwar juga mendesak Australia untuk mengembalikan pendanaan untuk badan bantuan PBB UNRWA di Gaza.

Australia, Kanada, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda dan negara-negara lain menangguhkan pendanaan untuk UNRWA awal tahun ini setelah badan tersebut meluncurkan penyelidikan atas tuduhan bahwa 12 anggota staf telah berpartisipasi dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Konflik Gaza meningkat pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 orang. Sebagai tanggapan, Zionis Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dan operasi darat di daerah kantong Palestina. Lebih dari 30.000 orang telah tewas dalam serangan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan PBB telah memperingatkan akan terjadinya krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah.[IT/r]
Comment