0
Sunday 24 March 2024 - 00:35
AS - Teror di Moskow:

Mantan Analis CIA Menduga Washington Mengetahui Serangan Teror Rusia

Story Code : 1124448
Russia terror attack
Russia terror attack
“Kita masih belum tahu ada berapa penembak. Kita belum tahu senjata apa. Kita belum tahu senjata api apa. Kita tidak tahu bahan peledaknya apa. Kita belum tahu berapa jumlah sebenarnya yang terbunuh, berapa banyak yang terluka, namun Departemen Luar Negeri AS tahu bahwa itu bukan Ukraina,” kata mantan analis CIA dan Departemen Luar Negeri Larry Johnson, menurut Sputnik.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah AS tidak memiliki alasan untuk menyatakan bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan teroris yang merenggut nyawa warga Rusia tak berdosa di Moskow.

Mantan analis tersebut kemudian menyoroti poin penting lainnya yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut "muncul pada hari ketika salah satu saluran propaganda CIA keluar dan mengatakan bahwa pemerintahan Biden dan komunitas intelijen sangat prihatin dengan apa yang mereka sebut sebagai serangan yang 'kurang ajar' dan tidak beralasan oleh pihak berwenang Ukraina."

Berdasarkan premis ini, mantan analis CIA dan Departemen Luar Negeri AS tersebut mengumumkan bahwa ia mencurigai Washington memiliki informasi mengenai serangan tersebut, namun menyembunyikan informasi tersebut dari Moskow.

Para pejabat Rusia memanggil Washington dan memperingatkan Kiev
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, melalui saluran Telegramnya, mempertanyakan pernyataan AS yang mengatakan, "Atas dasar apa para pejabat di Washington menarik kesimpulan di tengah tragedi tentang tidak bersalahnya seseorang? Jika Amerika Serikat memiliki atau mempunyai informasi yang dapat dipercaya dalam hal ini, maka harus segera dialihkan ke pihak Rusia."

Zakharova kemudian menekankan bahwa "jika tidak ada data seperti itu, maka Gedung Putih tidak berhak mengeluarkan keringanan hukuman kepada siapa pun," menambahkan "Semua yang terlibat, seperti yang dinyatakan oleh kepemimpinan Rusia, akan diidentifikasi oleh pihak yang berwenang."

Adapun Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menggarisbawahi bahwa "Teroris hanya memahami teror pembalasan."

Medvedev lebih lanjut menekankan bahwa “Jika diketahui bahwa mereka adalah teroris rezim Kiev, tidak mungkin melakukan hal sebaliknya terhadap mereka dan para inspirator ideologis mereka. Mereka semua harus ditemukan dan dimusnahkan dengan kejam sebagai teroris. Termasuk pejabat negara yang melakukan kekejaman seperti itu."[IT/r]
Comment