0
Monday 22 April 2024 - 23:52
Kemelut Semenanjung Korea:

Seoul dan Tokyo: Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik 

Story Code : 1130409
North Korean forces fire a rocket salvo during a drill
North Korean forces fire a rocket salvo during a drill
Uji coba senjata jarak pendek ini terjadi beberapa hari setelah Pyongyang mengklaim keberhasilan uji coba hulu ledak rudal jelajah baru

Beberapa proyektil yang tampak seperti rudal balistik jarak pendek ditembakkan ke arah Laut Jepang dari sekitar Pyongyang dan terbang sekitar 300 km sebelum jatuh, demikian laporan Kepala Staf Gabungan Seoul. Militer mencap insiden tersebut sebagai “provokasi yang jelas” yang mengancam stabilitas dan keamanan di Semenanjung Korea.

Kementerian Pertahanan Jepang juga melaporkan adanya rudal balistik yang ditembakkan dari Korea Utara dan mendarat di lepas pantai di luar zona ekonomi eksklusif negara tersebut. Penjaga Pantai mengatakan mereka tidak mendeteksi adanya kerusakan, sementara kantor Perdana Menteri Fumio Kishida menjanjikan pembaruan lebih lanjut, setelah analisis informasi yang tersedia selesai.

Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, ini adalah uji coba rudal balistik keempat yang dilakukan Korea Utara tahun ini. Pada awal April, Pyongyang menembakkan apa yang diyakini sebagai proyektil jarak menengah berbahan bakar padat jenis baru yang berpotensi meluncurkan kendaraan luncur hipersonik. Media pemerintah Korea Utara menggembar-gemborkan platform baru tersebut pada pertengahan Maret.

Jumat lalu, Pyongyang melaporkan pengujian hulu ledak jenis baru untuk rudal jelajah dan senjata antipesawat baru.

Pada bulan Januari, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan perubahan kebijakan besar ketika ia menyatakan bahwa pemerintahannya tidak lagi mengupayakan reunifikasi damai dengan Korea Selatan, sebuah tujuan yang menurutnya salah arah. Dia mengatakan karena Seoul menganggap dirinya musuh Pyongyang, masyarakat yang diperintah oleh kedua pemerintah tidak dapat diperlakukan sebagai bagian terpisah dari negara yang sama.

Korea Utara mengatakan mereka membutuhkan sistem persenjataan canggih untuk melindungi diri dari kemungkinan invasi Amerika dan sekutu regionalnya, termasuk Korea Selatan dan Jepang.[IT/r]
Comment