0
Wednesday 13 November 2019 - 19:18
AS dan Gejolak Timur Tengah:

Analis: Trump Berulang Kali Melanggar Janji hendak Menarik Pasukan AS dari Timur Tengah

Story Code : 827184
US armored vehicle on a road in Manbij, northern Syria.jpg
US armored vehicle on a road in Manbij, northern Syria.jpg
“Trump berusaha untuk membuatnya tampak seolah-olah dia memenangkan perang di Suriah. Salah satu hal yang dijanjikan Trump untuk menjadi presiden pada tahun 2016 adalah dia mengklaim bahwa dia akan mengurangi keterlibatan Amerika dalam berbagai perang ini di Timur Tengah,” kata Keith Preston, pemimpin redaksi AttacktheSystem.com.

"[Tapi] sejak itu, dia telah banyak menyeret kakinya ketika melakukan hal itu," kata Preston kepada Press TV pada hari Sabtu (9/11). "Misalnya, dia sangat lambat menarik diri dari Afghanistan."

Kepala staf Angkatan Darat AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan pada hari Minggu (10/11) bahwa tingkat pasukan Amerika di Suriah diperkirakan akan stabil di sekitar 600 dan kehadiran pasukan militer AS di negara Arab adalah untuk kepentingan nasional Amerika.

Jenderal Angkatan Darat AS juga mengklaim bahwa penting bagi pasukan AS untuk tetap berada di Suriah selama kelompok teroris Daesh (ISIS) hadir di sana.

Meskipun Trump baru-baru ini memerintahkan penarikan sejumlah kecil pasukan AS dari Suriah utara, dia masih berencana untuk menjaga kehadiran militer di wilayah yang sama untuk "mengamankan" ladang minyak di daerah perbatasan.

Membuat pasukan Amerika keluar dari perang mahal di Timur Tengah telah lama menjadi janji Trump, tetapi keputusan terakhirnya di Suriah dan negara-negara lain di kawasan itu mungkin tidak mencapai banyak janji itu.

Dan sejumlah besar pasukan AS yang sedang ditarik dari Suriah tidak akan dikirim kembali ke Amerika Serikat, tetapi rencananya mereka akan dipindahkan ke negara tetangga Irak dan menjaga mereka di wilayah tersebut.

Para ahli mengatakan kehadiran militer Amerika di Timur Tengah tidak benar-benar menurun dan berpendapat bahwa ada banyak peluang bagi AS untuk terjerat dalam konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.

Trump juga berulang kali menganjurkan untuk membawa pasukan AS kembali dari Afghanistan.
 
Pasukan Amerika sejak itu tetap macet terjebak di Afghanistan sejak presidensi George W. Bush, Barack Obama, dan sekarang, Trump.[IT/r]
 
Comment