Juru Bicara Iran: Jenderal Soleimani 'Arsitek Perdamaian di Antara Bangsa Islam'

“Jenderal Soleimani bukan hanya pahlawan dalam memerangi terorisme dan pelindung keamanan kawasan, tetapi dia juga seorang jenderal dan arsitek perdamaian, rekonsiliasi, dan persaudaraan di antara bangsa dan negara Islam. Martir Soleimani mengetahui musuh asli dan dia melihat ke cakrawala yang jauh . Jadi, inisiatif mediasi Irak antara Arab Saudi dan Iran datang dari sudut pandang strategis Martir Soleimani," tulis Kanaani dalam sebuah tweet pada hari Kamis (16/3) sebagai reaksi terhadap sebuah artikel oleh mantan Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi yang diterbitkan di situs web Irak. Saluran TV Al-Ahad pada hari Selasa (14/3).

Abdul-Mahdi memuji mendiang komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani sebagai "percepat" dalam perjanjian baru-baru ini antara Iran dan Arab Saudi untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali misi diplomatik.

Dia memuji Jenderal Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Islam [IRG], sebagai orang yang “meluncurkan” kesepakatan terobosan tersebut.

Abdul-Mahdi mengatakan selama kunjungan kenegaraan ke China pada September 2019, dia menerima panggilan telepon dari Jenderal Soleimani yang menanyakan apakah dia dapat mengunjungi Arab Saudi dan bertindak sebagai "perantara" antara Iran dan kerajaan.

Setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China, Iran dan Arab Saudi akhirnya mencapai kesepakatan pada hari Jumat untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dan misi dalam waktu dua bulan.

Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah dengan eksekusi ulama terkemuka Syiah Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Saudi, menyerbu kedutaannya di Tehran.

Kedua pihak telah mengadakan lima putaran perundingan di ibu kota Irak, Baghdad sejak April 2021.[IT/r]