0
Wednesday 26 August 2009 - 15:33

Rumusan Pembebasan Palestina

Story Code : 10553
Masjid Al Aqsa
Masjid Al Aqsa


Menurut Anda apa sebetulnya inti persoalan Palestina itu?
Ya, inti persoalan Palestina ini adalah dari segi hukum adalah penjajahan. Jadi, ada satu kelompok masyarakat yang menganeksasi rumah orang lain atau tanah orang lain lalu dia tinggal di situ. Dan dia mengklaim bahwasannya apa yang dilakukannya merupakan sebuah kebenaran. Seperti kolonisasi yang dilakukan oleh VOC zaman dulu di Indonesia. Mereka itu kan menjajah Indonesia. Karena, mereka menganggap, katakanlah bahwa bangsa Indonesia ini orangnya lemah, juga miskin, serta tidak berpendidikan, sehingga kalau misalnya disangkutkan dengan ideologi, maka mereka ini merasa bahwasannya mereka adalah manusia yang lebih unggul dibanding manusia lain, sehingga berhak mengeksploitasi manusia yang dianggap rendah ini.

Jadi konotasinya, selain penjajahan juga rasialisme?
Ya betul, ada unsur rasialisme. Jadi begitu, hampir semua kolonialisme atau juga imperialisme di seluruh dunia ini, selalu menganggap wilayah yang ditempatinya dan masyarakatnya sebagai lebih rendah dibanding para pendatang itu. Sehingga, mereka memiliki nafsu untuk menguasai masyarakat yang dianggap bodoh itu.

Lantas, persoalannya kemudian, mengapa penderitaan bangsa Palestina terus berlarut-larut hingga 60 tahun lebih atau bahkan sebelum itu, dan belum ada titik terang bagi penyelesaiannya?
Sebenarnya, kalau misalnya kita lihat, hampir semua negara yang mendukung “Israel” ini kan punya masa lalu dan juga menjajah di tempat-tempat lain. Namun memang pada kasus ini ada ideologi yang dihubungkan dengan—katakanlah—paham-paham keagamaan yang sudah diselewengkan. Jadi memang ada banyak kepentingan dalam kasus ini. Satu kelompok menggunakan Kitab Taurat dan merasa bahwa itu adalah tanahnya; mereka merasa harus menguasai Palestina. Di sisi lain mereka menyatu dengan kepentingan internasional, dengan negara-negara Barat, Amerika, bahkan juga PBB untuk menguasai Timur Tengah. Maka permasalahan ini tidak akan dapat diselesaikan dengan cepat.

Kalau kunci penyelesaian yang adil, bagaimana menurut Anda?
Menurut saya, kunci penyelesaian yang adil, kalau memang kita masih bisa berharap kepada PBB, maka tanah Palestina itu harus berada di bawah pengawasan PBB, kemudian dibentuklah sebuah pemerintahan peralihan Palestina. Ini menurut saya; sebuah penyelesaian pada tingkat awal dan untuk sementara. Tapi memang, keinginan-keinginan semacam ini selama ini diabaikan begitu saja. Jadi, karena masyarakat internasional selama ini tidak menunjukkan kesungguhannya terhadap masalah Palestina, maka HAMAS dan kelompok-kelompok perlawanan di Palestina menjadi tidak percaya lagi dengan istilah perdamaian yang selama ini diserukan oleh dunia maupun PBB. Penyelesaian menurut mereka adalah dengan cara perang. Karena terbukti selama ini, ”Israel” hanya akan mundur dari wilayah yang diduduki kalau mereka ini kalah perang. Seperti keluarnya Ariel Sharon (Israel) dari Gaza waktu itu karena memang dia waktu itu tidak bisa lagi mengendalikan Gaza, dikarenakan adanya perlawanan dari masyrakat Palestina.

Nah, kalau melihat posisi Pemerintah Indonesia dan apa yang dilakukan oleh Pemerintah kita, apakah tindakan Pemerintah kita itu sudah memadai selama ini?
Menurut saya, ini belum. Jadi, Indonesia itu masih selalu mengambangkan persoalan Palestina. Memang secara konstitutional, Indonesia sampai saat ini masih belum mengakui keberadaan rezim “Zionis Israel”. Cuma pemerintah juga tidak berusaha untuk menafikan atau misalnya menganggap Israel itu tidak ada sama sekali; ini juga nggak. Di satu sisi, pemerintah Indonesia tidak mengakui keberadaan rezim “Zionis Israel”, karena memang ini agak berat. Pertama, konstitusi kita yang tidak mengakui penjajahan. Kedua, faktor masyarakat Indonesia dan menganggap ini masalah sensitif. Tapi di sisi lain Indonesia juga membiarkan masyarakatnya membangun hubungan dengan “masyarakat Israel”, terutama dari sisi budaya dan ekonomi, misalnya. Sekarang ini kan sudah terjadi itu, karena pada kenyataannya ada hubungan dagang antara Indonesia dan “Israel”. Paling tidak, pemerintah Indonesia membiarkan masyarakatnya menjalin hubungan dengan mereka, meskipun institusi-institusi itu bukan institusi pemerintah.

Jadi peran nyata yang bisa dilakukan oleh masyarakat kita untuk membantu Palestina itu apa?
Menurut saya, masyarakat kita bisa membantu masyarakat Palestina yang ada di perantauan, termasuk juga yang ada di tempat pengungsian, secara economi kalau memungkinkan. Sebab, hubungan emosional dengan masyarakat Palestina itu akan membesarkan hati mereka; bahwasannya mereka berjuang tidak sendirian; ada empati dari dunia internasional. Kemudian yang kedua, sebagaimana harapan masyarakat Palestina, kita harus terus menyuarakan pembebasan Palestina dengan kampanye; dengan acara-acara apapun untuk mengingatkan masyarakat internasional, termasuk juga yang ada di Indonesia, bahwa sekarang ini masih ada masalah penjajahan di bumi Palestina. Dan ini secara emosional dan politis akan mendorong dan memengaruhi kebijakan-kebijakan politik yang akan diambil oleh pemerintahnya masing-masing. Bahwasannya masih ada orang-orang yang sampai saat ini masih membela Palestina. Pemerintah kita secara politis juga akan melihat sejauh mana masyarakat Indonesia ini memiliki kepedulian terhadap pembebasan bangsa Palestina dari rezim “Zionis Israel”.

Ada suara-suara keberatan yang menyatakan bahwa tidak relevan kita menyuarakan perjuangan Bangsa Palestina, karena kita sendiri sedang berkutat dengan persoalan-persoalan di negeri kita sendiri. Menurut Anda bagaimana?
Justru saya pikir, orang-orang yang mempunyai komitmen yang luar biasa terhadap manusia dan kemanusiaan, meski kepada yang jauh di sana dia masih memberikan empati, pasti pula mempunyai empati yang luar biasa terhadap masyarakat sekitarnya. Jadi jangan dikira kalau orang-orang yang selama ini membantu Palestina itu tidak empati terhadap persoalan di sekitarnya. Kalau misalnya dibuatkan data statistik dan penelitian serius, saya yakin orang-orang yang selama ini membantu persoalan Palestina akan sangat peduli dengan masyarakat yang ada di sekelilingnya. Ini sebenarnya juga merupakan penegasan bagi masyarakat Indonesia, bahwasannya kita anti penjajahan. Kita harus mempertahankan negara kita, Republik Indonesia, juga Pancasila. Jangan sampai negara kita diobok-obok oleh kepentingan-kepentingan asing. Ini akan sangat berpengaruh sekali secara emosional terhadap masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak akan rela masyarakat manapun dijajah.

Menurut Anda, adakah kira-kira anasir asing yang berusaha meng-counter upaya untuk menumbuhkan terus-menerus perhatian bangsa Indonesia terhadap Bangsa Palestina?
Itu sudah pasti. Gerakan Zionisme internasional yang salah satu proyeknya adalah mendirikan “negara Israel” di bumi Palestina itu kan gerakan internasional. Jadi bukan gerakan satu kelompok atau masyarakat tertentu. Ini adalah jaringan internasional. Anasir gerakan Zionisme itu juga pasti ada di Indonesia. Mungkin tidak secara terbuka, katakanlah, tidak akan mengajak masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan bangsa Palestina. Tapi dengan upaya sistematis, seperti yang Anda katakan tadi, untuk melalaikan masyarakat kita dari persoalan ini. Mungkin juga melalui media, yang selalu membahasakan apa yang terjadi di Palestina itu berbeda dengan yang sesungguhnya terjadi di sana. Dan kampanye-kampanye semacam ini membuktikan keberadaan mereka, yang tentu akan berpengaruh terhadap emosi masyarakat Indonesia, terutama berkenaan dengan persoalan Palestina.

Di akhir wawancara ini, karena terbatasnya ruang, apa harapan Anda di hari-hari menjelang peringatan Hari al-Quds Internasional yang selalu dirayakan oleh Umat Islam di seluruh dunia di bulan Ramadhan seperti ini?
Kita berharap, bangsa Indonesia, masyarakat Indonesia, termasuk juga para ustadz dan ulama, menjadikan Bulan Ramadhan itu bukan hanya untuk meningkatkan ibadah-ibadah mahdhah, tetapi juga mendorong pemahaman bahwasannya bulan puasa itu adalah bulan perjuangan dan mendukung perjuangan. Dan salah satunya yang terpenting untuk didukung adalah perjuangan Bangsa Palestina dalam merebut kembali kebebasannya.[IslamTimes/Jv/R]
Author : Imam Jomeiní
Comment