Presiden Kolombia Mendesak ICC Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Bibi

Gustavo Petro mengatakan dalam sebuah postingan di X pada hari Jumat (10/5) bahwa Benjamin Netanyahu tidak akan menghentikan genosida dan ini menyiratkan perlunya surat perintah penangkapan.

Presiden Kolombia juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pasukan penjaga perdamaian di Jalur Gaza.

Pekan lalu, Petro mengumumkan negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan entitas apartheid Zionis “Israel” atas serangan gencar entitas tersebut di Gaza.

Negara Amerika Selatan tersebut juga telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam kasus genosida Afrika Selatan terhadap entitas tersebut, di Mahkamah Internasional.

Bolivia, Belize, dan Afrika Selatan juga telah memutuskan atau menangguhkan hubungan dengan entitas apartheid Zionis “Israel”.

Perang genosida yang dilakukan entitas tersebut di Gaza mendorong Afrika Selatan untuk mengajukan tuntutan terhadap rezim tersebut pada bulan Desember 2023. Dalam penerapannya, Afrika Selatan mengatakan tindakan entitas tersebut di Gaza “bersifat genosida”.

Perang tersebut telah memaksa sekitar 80% dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, menyebabkan kehancuran besar di beberapa kota besar dan kecil, serta merenggut nyawa lebih dari 34.943 orang di seluruh wilayah kantong tersebut.

Bertempat di Den Haag, ICJ memutuskan pada bulan Januari bahwa “ada risiko genosida yang masuk akal di Gaza dan kerugian serius yang terus berlanjut terhadap warga sipil sejak saat itu”.

Pengadilan tertinggi PBB memerintahkan Tel Aviv untuk mengambil semua tindakan untuk mencegah genosida di Gaza, namun tidak memerintahkan gencatan senjata.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada saat itu bahwa pemerintahnya sedang menyerahkan dokumen untuk kasus tersebut di Pengadilan Dunia, yang berkedudukan di Den Haag.[IT/r]