0
Wednesday 29 June 2022 - 02:57
Inflasi di Jerman:

WSJ: BASF Jerman Dapat Menutup Pabrik Karena Kekurangan Gas

Story Code : 1001691
WSJ: BASF Jerman Dapat Menutup Pabrik Karena Kekurangan Gas
Menurut laporan tersebut, BASF telah menggunakan gas alam Rusia selama bertahun-tahun untuk menghasilkan tenaga dan sebagai bahan baku untuk produk yang membuatnya menjadi pasta gigi, obat-obatan, dan mobil. Namun, berkurangnya pasokan gas Rusia terbukti menjadi ancaman bagi pusat manufaktur perusahaan yang luas, katanya.

"Mengurangi produksi di lokasi ini akan menjadi tugas besar," kata ekonom senior BASF Peter Westerheide, seperti dikutip WSJ. "Kami belum pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya. Sulit dibayangkan."

Dengan luas sekitar sepuluh kilometer persegi, kompleks Ludwigshafen yang mencakup sekitar 200 pabrik, menyumbang sekitar 4% dari total permintaan gas di Jerman. Sekitar 60% dari bahan bakar yang digunakan di pabrik dimaksudkan untuk menghasilkan listrik, sedangkan 40% sisanya adalah bahan baku untuk produksi produk kimia, termasuk amonia dan asetilen.

BASF memperkirakan bahwa jika kompleks kimia terus menerima lebih dari 50% dari volume maksimum gas, operasi dapat dilanjutkan. Jika tidak, pekerjaan kompleks harus dihentikan.

Awal bulan ini, aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa bawah laut Nord Stream dipotong sebanyak 60% karena masalah teknis yang timbul dari sanksi Barat terhadap Moskow. Menanggapi krisis tersebut, pemerintah Jerman telah meluncurkan fase 'alarm' kedua dari rencana darurat gas tiga tingkatnya. Berlin telah memperingatkan bahwa pihaknya menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah di tengah berkurangnya aliran dari Rusia.[IT/r]
Comment