0
Thursday 25 August 2022 - 03:03
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Sayyid Al-Houthi: Pasukan Asing Menjarah Sumber Daya Minyak dan Gas Yaman

Story Code : 1010895
Sayyid Al-Houthi: Pasukan Asing Menjarah Sumber Daya Minyak dan Gas Yaman
Semua sumber daya minyak dan gas negara telah dijarah oleh "koalisi penyerang, pencuri, dan penjajah," kata Sayyid Abdul-Malik al-Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Selasa (23/8).

Arab Saudi melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata, logistik, dan politik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk memasang kembali rezim mantan presiden Yaman yang bersahabat dengan Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi, dan menghancurkan gerakan Ansarullah Yaman, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan yang fungsional.

Sementara koalisi yang dipimpin Saudi telah gagal memenuhi salah satu tujuannya, perang telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Gencatan senjata yang ditengahi PBB mulai berlaku pada bulan April antara koalisi dan Ansarullah. Gencatan senjata telah diperpanjang dua kali sejak itu.

Sayyid al-Houthi menyarankan agar koalisi penyerang memanfaatkan kesempatan gencatan senjata untuk mengakhiri invasinya ke Yaman dan pengepungan simultan yang telah diberlakukan di negara yang lelah akan kekerasan itu.

Dia menegaskan bahwa tidak mudah bagi Yaman untuk menemukan pengganti pendapatan sumber daya alam pada saat yang sama ketika koalisi mempertahankan pengepungan.

“Penargetan habis-habisan terhadap bangsa dan ketidakadilan parah yang dilakukan terhadapnya, mengharuskan kami mengambil tindakan untuk menghadapi penindasan ini,” kata Sayyid al-Houthi.

Siapa pun, yang tidak memprioritaskan konfrontasi dengan para agresor, “mengabaikan ukuran dan tujuan invasi ini,” tambah Sayyid al-Houthi, mendesak Yaman untuk mempertahankan sikap mereka mengenai kemerdekaan negara itu.

Dia melanjutkan dengan mengatakan meskipun ada gencatan senjata sementara, pasukan Yaman mempertahankan kesiapan penuh mereka untuk menghadapi tujuan jahat yang berpotensi disembunyikan oleh agresor negara itu.

“Salah satu prioritas kami selama periode gencatan senjata sementara adalah untuk mempertahankan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dan untuk memperhatikan semua plot musuh,” kata Sayyid al-Houthi.

“Meskipun mempertahankan kesiapan kita selama periode gencatan senjata saat ini, kita tidak boleh berasumsi bahwa perang telah berakhir dan mulai mengkhawatirkan diri kita sendiri dengan masalah lain,” tambah Sayyid Abdul-Malik.[IT/r]
Comment