0
Monday 29 August 2022 - 05:28
Afghanistan - AS:

Taliban Menyebut Penerbangan Drone AS di atas Afghanistan sebagai 'Tindakan Agresi' dan Memperingatkan Konsekuensinya

Story Code : 1011604
Taliban Menyebut Penerbangan Drone AS di atas Afghanistan sebagai
"Drone Amerika masih terbang di wilayah udara Afghanistan dan mereka harus berhenti melakukan ini... Kami menganggap ini sebagai tindakan agresi dan harus dihentikan," Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, seperti dikutip oleh Bakhtar News yang dikelola pemerintah. Agensi pada hari Sabtu (27/8).

Mujahid juga menekankan bahwa AS dan seluruh dunia harus menghormati seluruh hak warga Afghanistan.

Kantor berita tersebut menunjukkan bahwa penerbangan pesawat tak berawak Amerika di Afghanistan melanggar Konvensi Chicago dan konvensi internasional terkait lainnya, dan juga merupakan pelanggaran yang jelas terhadap wilayah udara Afghanistan.

Ditandatangani pada tahun 1942 di antara 52 negara, Pasal 6 Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, juga dikenal sebagai Konvensi Chicago, menetapkan, "Tidak ada layanan penerbangan internasional berjadwal yang boleh dioperasikan di atas atau ke dalam wilayah suatu Negara pihak pada perjanjian, kecuali dengan izin khusus atau otorisasi lain dari Negara itu, dan sesuai dengan syarat-syarat izin atau otorisasi tersebut.”

Pemerintah Taliban sebelumnya telah memperingatkan Washington bahwa akan ada "konsekuensi buruk" jika pesawat nir awak yang dioperasikan AS melanjutkan pelanggaran wilayah udara negara itu.

Taliban memperingatkan AS tentang 'konsekuensi buruk' atas pelanggaran wilayah udara Afghanistan
Peringatan itu datang ketika Amerika Serikat dilaporkan telah meningkatkan pengawasan dan serangan pesawat tak berawaknya di Afghanistan meskipun secara resmi menarik pasukan setelah menerapkan kebijakan kematian dan kehancuran selama dua puluh tahun pendudukan.

Menurut media AS, Presiden Joe Biden telah meminta petinggi militernya untuk melakukan lebih banyak serangan pesawat tak berawak di Afghanistan dengan dalih operasi kontraterorisme.

Awal bulan ini, Biden mengklaim dalam sebuah laporan yang disiarkan di TV bahwa Ayman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda dan salah satu teroris paling dicari di dunia dan tersangka dalang serangan 11 September 2001, telah tewas dalam pesawat tak berawak CIA. pemogokan di daerah perumahan di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Biden mengklaim pemimpin al-Qaeda tewas dalam serangan udara Afghanistan.

Taliban mengkonfirmasi pada saat itu serangan udara AS di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur di Kabul, tetapi mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran kesepakatan yang ditandatangani antara AS dan pasukan Taliban.

Pasukan AS menarik diri dari Afghanistan hampir setahun yang lalu setelah Taliban menandatangani kesepakatan Doha 2020 di mana mereka setuju untuk tidak mengizinkan Afghanistan digunakan lagi sebagai landasan peluncuran bagi teroris internasional.[IT/r]
Comment