Partai Demokrat AS Mendapat Nilai Merah setelah Surat Israel Menegur Anggota Parlemen

Staf Kongres AS masih marah dengan surat Duta Besar Zionis “Israel” untuk AS, Michael Herzog, yang menuduh anggota parlemen dari Partai Demokrat membantu kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, salah mengartikan kebijakan Zionis Israel dan mencoba mempengaruhi Presiden AS Joe Biden.

Seorang staf mengatakan, “Ini benar-benar dokumen yang menakjubkan,” dan menambahkan, “Nada surat ini tidak mencerminkan fakta bahwa AS adalah penjamin utama keamanan Zionis Israel. Pembaca yang tidak sadar akan berasumsi bahwa Zionis Israel adalah negara adidaya dalam hubungan ini dan AS adalah penerima bantuan.”

Dalam surat tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Politico, Herzog mengatakan, "Tampaknya invasi besar-besaran Hamas pada tanggal 7 Oktober, pembantaian kejam terhadap warga Zionis Israel dan penculikan sandera di Gaza terlalu mudah untuk dilupakan."

Staf Demokrat yang kedua mengatakan, "Kami belum pernah menerima surat sekeras ini dari pemerintah Zionis Israel. Tapi sekali lagi, kami belum pernah begitu kritis terhadap tindakan mereka," sementara staf lainnya, yang merupakan staf senior kebijakan luar negeri, mengatakan kepada HuffPost bahwa Kedutaan Besar Zionis Israel sebelumnya juga menghubungi beberapa pihak yang menandatangani surat tertanggal 3 Mei tersebut.

Herzog mengklaim bahwa anggota parlemen AS tidak melakukan tugasnya dengan baik.

“Sangat mengecewakan bahwa Anda telah mencapai keputusan mengenai masalah sensitif seperti ini tanpa melakukan uji tuntas yang memadai untuk mempelajari, memeriksa dan menguatkan fakta-fakta lengkap mengenai masalah tersebut, tanpa meminta informasi dari Zionis Israel, sekutu Amerika Serikat, atau mendengarkan berpihak pada isu tersebut dan tanpa menunggu Pemerintahan AS mencapai kesimpulannya sendiri, malah berusaha mengarahkannya menuju kesimpulan yang telah ditentukan sebelumnya,” lanjut Herzog.

“Menolak Israel memberikan senjata yang dibutuhkannya untuk mengalahkan Hamas dan menciptakan titik terang di antara kedua negara berdasarkan klaim yang tidak berdasar dapat memperkuat Hamas dan memperkuat persepsinya bahwa waktu sudah berpihak pada mereka.”[IT/r]