0
Saturday 21 January 2023 - 04:06
Rusia - Iran:

Putin pada Raisi: Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama dengan Iran

Story Code : 1036707
Putin pada Raisi: Rusia Siap Tingkatkan Kerjasama dengan Iran
Presiden Iran dan Rusia membahas hubungan bilateral dan perkembangan regional selama percakapan telepon yang diprakarsai oleh Kremlin pada hari Kamis (19/1).

Dalam perbincangan telepon tersebut, Raisi menekankan perlunya peningkatan kerja sama dan koordinasi bilateral di berbagai bidang.

Dia juga menggambarkan perjanjian antara kedua negara sebagai “positif dan konstruktif” untuk memperluas kerja sama di bidang energi dan transit.

Sementara itu, Putin mengatakan Moskow siap untuk meningkatkan kerja sama dengan Tehran di bidang energi serta transit.

Iran dan Rusia bekerja untuk memajukan koridor Utara-Selatan yang akan memfasilitasi transportasi dan sangat mengurangi waktu transportasi.

Pada tahun 2002, Rusia, Iran, dan India menandatangani perjanjian untuk Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan [INSTC], jaringan multi-moda sepanjang 7.200 km dari kapal, kereta api, dan rute jalan untuk memindahkan barang antara India, Iran, Afghanistan, Azerbaijan , Rusia, Asia Tengah dan Eropa.

INSTC dipandang sebagai pengubah permainan yang akan memperpendek jarak dan menurunkan biaya transportasi dari Asia Selatan ke Eropa melalui Iran dan Rusia dan berpotensi berfungsi sebagai alternatif Terusan Suez untuk perdagangan Timur-Barat.

Kedua pemimpin juga membahas situasi di Suriah selama percakapan. Raisi menekankan bahwa Iran mendukung penyelesaian krisis Suriah melalui Format Astana.

Putin juga menyoroti peran pembicaraan Astana dalam menyelesaikan konflik Suriah, mencatat bahwa semua pihak berkomitmen pada format tersebut.

  Iran dan Rusia, sebagai sekutu pemerintah Suriah, serta Turki, yang memihak oposisi, mengatur proses perdamaian Astana pada Januari 2017 dengan maksud untuk mengakhiri konflik Suriah melalui keterlibatan pemerintah Suriah dan pemerintah Suriah. berlawanan.

Para pemimpin Rusia dan Iran juga sepakat "untuk menjaga kontak di tingkat yang berbeda," kata layanan pers Kremlin, TASS melaporkan.

Kedua pemimpin telah membahas masalah kepentingan bersama pada 18 Januari. Raisi kemudian menyatakan kesiapan Iran untuk memainkan peran perantara yang positif dalam mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

“Republik Islam selalu menekankan pada [pentingnya] penguatan konvergensi regional dan [menunjukkan] efek merugikan dari intervensi asing [di kawasan],” katanya kemudian merujuk pada perkembangan di wilayah Kaukasus dan Suriah.

Percakapan telepon terakhir terjadi setahun setelah Raisi melakukan kunjungan dua hari ke Moskow. Setelah tiba di Tehran pada 21 Januari 2022, Raisi mengatakan kepada wartawan bahwa "perjanjian mendasar" untuk memperluas hubungan bilateral habis-habisan telah tercapai selama perjalanan tersebut.[IT/r]
Comment