Rabbi AS: Negara-Negara Teluk Berebut Berhubungan dengan 'Israel'

Schneier, yang dikenal sebagai rabi bagi banyak selebriti AS, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Yedioth Ahronoth bahwa enam emirat Teluk Persia bersaing untuk siapa yang akan menjadi orang pertama yang mengumumkan hubungan mereka, dan membangun hubungan diplomatik dengan Zionis Israel.

"Saya percaya kami akan segera melihat pembentukan resmi hubungan dengan Bahrain, dan sisanya akan mengikuti," tegasnya.

Selama 15 tahun terakhir, Rabbi Schneier telah mengunjungi banyak istana di Arab Saudi, Oman, Bahrain, Qatar dan Uni Emirat Arab.

Menurut dia, "ancaman Iran" adalah apa yang ada di balik perubahan sikap terhadap "Israel".
 
"Israel dan negara-negara Teluk menghadapi ancaman eksistensial yang sama — Iran."

"Namun, peluang ekonomi adalah kekuatan pendorong lain di balik hubungan yang membaik."

"Emir Qatar saat ini dan para pemimpin di Arab Saudi mengatakan bahwa kombinasi kekayaan Teluk dan pengetahuan teknologi tinggi Zionis Israel berpotensi mengubah kawasan ini menjadi wilayah paling sukses di dunia," jelas Schneier.

"Jika di masa lalu diperdebatkan bahwa negara-negara Teluk akan bersedia untuk membangun hubungan resmi dengan 'Israel' hanya setelah 'perdamaian' dengan Palestina tercapai, maka hari ini para pemimpin negara-negara ini mengatakan bahwa akan cukup hanya dengan kembali ke meja perundingan,” kata rabi itu.

"Saya percaya kita akan melihat hubungan diplomatik berkembang dengan semua enam negara Teluk pada awal 2019," dia menekankan.[IT/r]