0
Monday 14 January 2019 - 19:02
AS, Turki dan Gejolak Suriah:

Mengabaikan Ancaman Trump, Turki Berjanji Akan Terus Melawan Militan Kurdi

Story Code : 772029
Ibrahim Kalin -Spokesman of Turkish President.jpg
Ibrahim Kalin -Spokesman of Turkish President.jpg
Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Ibrahim Kalin mengatakan di Twitter bahwa "tidak ada perbedaan" antara kelompok teror ISIL dan milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
"Kami akan terus berjuang melawan mereka semua."

Tanggapan Turki datang setelah Trump pada hari Minggu (13/1) memperingatkan di Twitter: "Akan menghancurkan ekonomi Turki jika mereka memukul Kurdi."

"Tuan @realDonaldTrump Teroris tidak bisa menjadi mitra & sekutu Anda. Turki mengharapkan AS menghormati kemitraan strategis kami dan tidak ingin itu dibayangi oleh propaganda teroris," kata Kalin dalam tweet kepada presiden AS.

Turki memandang YPG sebagai "cabang teroris" dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984.

PKK masuk daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh Ankara, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Tetapi Washington telah bekerja erat dalam beberapa tahun terakhir dengan YPG, memberikan dukungan dan pelatihan militer, dalam perang melawan ISIL di Suriah.

Kalin mengatakan bahwa itu adalah "kesalahan fatal untuk menyamakan Kurdi Suriah dengan PKK", mengatakan bahwa Turki berperang melawan teroris, bukan Kurdi Suriah.

Dukungan Amerika untuk YPG telah menjadi salah satu sumber utama ketegangan antara Turki dan AS, tetapi tampaknya ada beberapa perbaikan pada masalah ini setelah Trump mengatakan bulan lalu 2.000 tentara Amerika akan ditarik dari Suriah.[IT/r]
 
Comment