0
Saturday 13 April 2019 - 15:04

Kepala Militer Sudan Mengundurkan Diri setelah Satu Hari Dilantik

Story Code : 788416
Jenderal Awad Ibn Ouf
Jenderal Awad Ibn Ouf
Kepala dewan militer baru Sudan yang berkuasa, Jenderal Awad Ibn Ouf, mengumumkan pengunduran dirinya setelah dilantik pada Kamis malam menyusul penggulingan presiden Omar al-Bashir.

Pengunduran diri terjadi tak lama setelah kepala politik untuk dewan Letnan Jenderal Omar Zain al-Abdin kepada para diplomat Arab dan Afrika pada sebuah pertemuan yang disiarkan di televisi pemerintah mengatakan bahwa hal ini bukan kudeta militer, tetapi memihak rakyat.

Kepergian Ouf merupakan tanda kebingungan di antara para pemimpin baru negara Afrika timur laut itu setelah berhasil mengusir Bashir dari jabatannya pada hari Kamis.

Sementara itu, puluhan ribu pemrotes terus berjaga-jaga di markas tentara di ibukota Sudan, Jumat. Mereka marah dan menuntut agar militer membuka jalan bagi pemerintahan sipil.

"Dengan ini saya mengumumkan pengunduran diri saya sebagai ketua Dewan Militer Transisi," kata Ibn Ouf dalam pidatonya saat mengumumkan bahwa ia telah memilih Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdulrahman untuk menggantikannya.

Asosiasi Profesional Sudan yang telah mempelopori kampanye protes nasional memuji kepergian Ibn Ouf sebagai "kemenangan kehendak rakyat".

Kelompok payung yang mengorganisir protes menyerukan penguasa baru disumpah untuk "mengalihkan kekuasaan dewan militer ke pemerintahan sipil transisi."

"Jika ini tidak terjadi, kami akan melanjutkan dengan posisi duduk kami di depan markas tentara dan kota-kota lain," katanya dalam sebuah pernyataan.

Demonstrasi terhadap 30 tahun pemerintahan Bashir pertama kali meletus pada bulan Desember, dipicu oleh tiga kali lipat kenaikan harga roti di salah satu negara paling miskin di dunia itu.

Tetapi demo semakin besar di luar markas tentara sejak Sabtu dalam adegan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Polisi Sudan mengatakan pada hari Jumat bahwa 16 orang tewas dan 20 lainnya terluka oleh "amunisi hidup" di Khartoum selama protes selama dua hari terakhir. [IT/Onh]


 
Comment