ASEAN Bertekad Mendukung Pakta yang Dipimpin Cina di tengah Perang Perdagangan AS

Para pemimpin Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah memulai pertemuan puncak dua hari di Bangkok pada hari Sabtu (22/6).

Beberapa masalah, termasuk perselisihan di Laut Cina Selatan, penganiayaan Myanmar terhadap Rohingya akan dibahas dalam pertemuan tersebut, tetapi perang perdagangan menjadi agenda utama.

Kedua kekuatan dunia terlibat dalam sengketa perdagangan selama setahun, yang menurut Dana Moneter Internasional (IMF), dapat memangkas output ekonomi global sebesar 0,5 persen, atau sekitar 455 miliar dolar, tahun depan.

Para pemimpin ASEAN dikatakan bertekad untuk memajukan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang sedang dinegosiasikan di antara 10 ekonomi ASEAN, ditambah India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.[IT/r]