0
Monday 1 July 2019 - 17:44
Turki, Rusia dan AS:

Erdogan Akan Menerima Rudal 'Paling Maut' Putin dalam Hitungan Hari, tapi Trump Menolak Sanksi Turki

Story Code : 802503
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Berbicara kepada wartawan setelah KTT G-20 di Jepang, di mana dia mengadakan pembicaraan bilateral dengan Trump, Erdogan mengatakan Trump mengatakan kepadanya bahwa tidak akan ada sanksi atas kesepakatan S-400, setelah Trump mengatakan Turki diperlakukan tidak adil atas langkah tersebut.

"Dalam kontak telepon kami, ketika kami berkumpul bersama secara bilateral, Trump belum mengatakan sejauh ini: 'Kami akan menjatuhkan sanksi ini.' Pada S-400, dia berkata kepada saya, 'Anda benar.' Kami membawa masalah ini ke tingkat yang sangat maju. Pada tingkat lanjut ini, Trump berkata: "Ini tidak adil". Ini sangat penting. Saya percaya bahwa kami akan mengatasi proses ini tanpa masalah,” kata Erdogan, menurut NTV.

Dia mengatakan kedua pemimpin telah setuju untuk mendelegasikan pejabat untuk mengikuti masalah ini, menambahkan bahwa menteri luar negeri dan pertahanan Turki dan AS akan "membuka pintu" untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Presiden Turki juga menambahkan bahwa AS menawarkan untuk memasok rudal Raytheon Co Patriot alih-alih S-400 Rusia.

“Satu S-400 bernilai tiga Patriot. Jika kondisinya bahkan sama dengan S-400 (kesepakatan), kami akan membeli Patriots, tetapi jika tidak, maka kami harus memikirkan minat kami,” katanya, dikutip dari NTV.

Erdogan juga mencatat bahwa pengiriman pertama sistem pertahanan rudal S-400 Rusia akan berlangsung dalam 10 hari. Pada 2017, Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian untuk pengiriman sistem S-400. AS mengutuk langkah itu, mengklaim bahwa sistem itu mungkin tidak sesuai dengan standar NATO. Selain itu, Washington mengancam Ankara dengan sanksi atas akuisisi dan memeras negara itu, mengatakan bahwa AS akan menghentikan pasukan Turki dari terbang dan mengembangkan jet F-35-nya.

Turki, pada gilirannya, berulang kali menekankan bahwa pembelian peralatan militer adalah hak berdaulat dan mengesampingkan kemungkinan meninggalkan rencana untuk memperoleh sistem S-400.[IT/r]
 
 
Comment