Anggota Parlemen Yordania Mendesak Pemerintah untuk Mengusir Duta Israel atas Provokasi al-Aqsa

Selama sesi darurat parlemen yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di Amman pada hari Senin (19/8), anggota Dewan Perwakilan membahas 17 rekomendasi yang tidak mengikat tentang hubungan Amman dengan Tel Aviv, lapor TV Al-Mamlaka di Yordania.

Rekomendasi tersebut termasuk "mengusir duta besar entitas Zionis di Amman," menutup kedutaan Zionis Israel, memanggil duta besar Yordania untuk Tel Aviv, menghentikan "semua bentuk normalisasi," meninjau perjanjian damai 1994, menegaskan sejumlah 144-dunam kompleks Al -Aqsa Mosque, mendukung Jordan melanjutkan penjagaan situs suci tersebut, dan menolak rencana Zionis Israel untuk membagi wilayah suci menjadi hanya bagian Muslim dan Yahudi saja.

Jordan dan Mesir adalah satu-satunya negara Arab yang memiliki hubungan formal dengan rezim di Zionis Israel.

Pada 11 Agustus, yang menandai acara Muslim Idul Adha (Hari Raya Kurban), pasukan Zionis Israel menyerang jemaah Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa, yang memicu bentrokan keras di lokasi tersebut.

Kekerasan meletus setelah polisi Zionis Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata ke warga Palestina yang telah menyelesaikan sholat Ied mereka di kompleks, memungkinkan, dalam langkah yang jarang terjadi, pemukim Zionis Israel untuk memasuki situs suci untuk menandai hari puasa dan berkabung Tisha B'Av.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, bentrokan itu menyebabkan 61 warga Palestina terluka.[IT/r]