Al-Houthi Hentikan Semua Jenis Serangan ke Arab Saudi

Konflik berdarah itu hampir lima tahun setelah mereka mengambil alih ibukota Sanaa.

Pengumuman itu muncul setelah gelombang serangan drone akhir pekan lalu di instalasi minyak Saudi menghancurkan setengah dari produksi minyak kerajaan dan mengirim gelombang kejut di pasar energi, demikian AFP melaporkan.

Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Washington menunjuk jarinya ke Tehran dan mengumumkan sanksi baru terhadap Republik Islam.

Iran dengan keras membantah keterlibatannya dan memperingatkan, setiap tindakan agresi apa pun akan ditanggapi dengan tanggapan yang menghancurkan.

Mehdi al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi dalam pidatonya yang menandai pemberontakan 2014 mengumumkan akan menghentikan emua serangan terhadap wilayah Arab Saudi.

Dia berharap "isyarat itu akan dijawab dengan isyarat yang lebih kuat" dari Saudi, menurut saluran televisi al-Masirah.

"Mengejar perang bukan untuk kepentingan siapa pun", katanya.

Al-Mashat mengatakan inisiatif perdamaian Houthi itu bertujuan untuk mewujudkan perdamaian melalui negosiasi serius untuk mencapai rekonsiliasi nasional yang komprehensif yang tidak mengecualikan siapa pun.

Tujuan utama adalah untuk "melestarikan darah Yaman dan mencapai amnesti umum," tambahnya.

Rencana itu juga menyerukan kepada seluruh Houthi untuk "menghentikan semua serangan di wilayah Saudi dengan pesawat tak berawak, rudal balistik dan cara lain," katanya.

Dia juga menyerukan pembukaan kembali Bandara Internasional Sanaa dan membuka akses ke pelabuhan Hodeida di Laut Merah Yaman, titik masuk penting untuk impor dan bantuan kemanusiaan.

Pengumuman itu merupakan pembalikan tajam dari pernyataan sebelumnya dari Houthi, yang pada Jumat pagi menuduh Arab Saudi dan sekutunya membahayakan gencatan senjata rapuh di sekitar Hodeida dengan serangan pada empat sasaran di utara pelabuhan. [IT/Onh]