0
Saturday 12 October 2019 - 16:48

Yaman Merespons Pengerahan Pasukan Tambahan AS ke Arab Saudi

Story Code : 821656
Muhammad Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman
Muhammad Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman
Menurutnya, lebih baik bagi pemerintahan Trump untuk mengembangkan program-program untuk hidup berdampingan secara damai dan demokrasi daripada mengobarkan perang dan membawa kehancuran bagi sekutu-sekutunya, kata al-Houthi menukil laporan al-Nashrah pada Sabtu, 12/10/19.

AS harus menghadapi kenyataan ini, peningkatan jumlah pasukan tidak sama dengan kemenangan dalam perang, katanya, dan menambahkan, apa yang tidak dapat diaktualisasikan oleh 14.000 pasukan militer, tidak dapat dicapai oleh 3.000 pasukan tambahan lagi.

Pernyataan itu muncul ketika Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa pemerintahan Trump akan mengerahkan 3.000 tentara tambahan serta sistem pertahanan udara ke Arab Saudi.

"Atas permintaan Komando Sentral AS, Menteri Pertahanan Mark Esper mengizinkan penyebaran pasukan AS tambahan dan peralatan berikut ke Kerajaan Arab Saudi: Dua skuadron tempur; satu Air Expeditionary Wing (AEW); dua baterai Patriot; satu Terminal High Altitude Area Defense system (THAAD)," kata jurubicara Departemen Pertahanan Jonathan Hoffman dalam pernyataan itu.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan, Saudi siap "membayar kami untuk semua yang kami lakukan untuk membantu mereka dan kami menghargai itu."

Pengerahan itu dilakukan ketika pasukan Ansarullah Yaman melancarkan serangan pada pertengahan September di fasilitas minyak Saudi, secara serius merusak dua fasilitas pemrosesan minyak utama dan menghancurkan sekitar 5,7 juta barel produksi minyak harian negara itu.

Pejabat Saudi dan AS bergegas menyalahkan Iran atas serangan itu tanpa memberikan bukti kredibel. Tehran sangat menolak keterlibatan apa pun, dan memperingatkan bahwa itu akan memberikan respons tegas terhadap kesalahan perhitungan. [IT/Onh]


 
Comment