Jenderal IRG: Iran Hanya Menggunakan 20% Sumber Daya Militernya untuk Menghukum “Israel”

Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Divisi Dirgantara IRG, mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Rabu (1/5) bahwa selama serangan hukuman Iran – yang dijuluki Operasi Janji Sejati – Amerika Serikat, Inggris dan Perancis datang membantu entitas apartheid Zionis “Israel” di upaya untuk mengusir operasi Iran.

Namun dia menambahkan bahwa Republik Islam menentang negara adidaya dan sekutunya dengan hanya menggunakan 20 persen dari apa yang telah disiapkan untuk bertindak melawan entitas Zionis “Israel”.

Hajizadeh menekankan bahwa entitas Zionis “Israel” mengerahkan seluruh sumber daya militernya untuk melawan operasi Iran sementara AS juga mengerahkan pesawat, kapal penjelajah, dan kapal induknya untuk mendukung entitas tersebut.

Meskipun Iran tidak menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya, kata Hajizadeh, entitas apartheid Zionis “Israel” dan sekutunya menggunakan semua kekuatan yang mereka miliki untuk melawan Iran, seraya menambahkan bahwa AS, yang sebelumnya mengklaim bahwa mereka tidak berniat melakukan intervensi, mendukung entitas Zionis “Israel”.

Jenderal IRG mencatat bahwa ada banyak hal yang belum terungkap dalam operasi tersebut, yang hanya mengungkap sebagian kecil dari kekuatan militer Iran.

Dia mengaitkan keberhasilan operasi tersebut dengan tekad yang tak tergoyahkan dari pasukan Iran dan pedoman bijak dari Pemimpin Revolusi Islam Imam Sayyid Ali Khamenei.

Dalam operasi multi-cabang, Iran pada akhir 13 April meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan terhadap agresi entitas tersebut di gedung diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada tanggal 1 April.

Serangan udara Zionis “Israel” terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus telah menewaskan dua jenderal Pasukan Quds IRG, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima perwira pendampingnya.

Agresi entitas Zionis “Israel” terhadap fasilitas diplomatik Iran di Suriah menuai kecaman luas dari komunitas internasional.[IT/r]