0
Wednesday 6 November 2019 - 19:17
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Riyadh Mengatakan dalam Pembicaraan dengan Sanaa untuk Mengakhiri Perang

Story Code : 825905
Saudi Arabia flag.jpg
Saudi Arabia flag.jpg
"Kami telah memiliki saluran terbuka dengan Houthi sejak 2016. Kami melanjutkan komunikasi ini untuk mendukung perdamaian di Yaman," kata seorang pejabat senior Saudi kepada wartawan, merujuk pada nama lain gerakan revolusioner Yaman, Ansarullah.

"Kami tidak menutup pintu kami dengan Houthi."

Pejabat Ansarullah telah berulang kali menyuarakan kesiapan untuk menghentikan serangan balasan terhadap Kerajaan Saudi, menekankan bahwa Riyadh pertama-tama harus menghentikan agresi di Yaman.

Komentar itu muncul setelah Arab Saudi memperantarai perjanjian pembagian kekuasaan antara pemerintah yang diasingkan yang didukung Saudi dan separatis selatan, yang menurut para pengamat dapat membuka jalan bagi kesepakatan damai yang lebih luas.

Sebelumnya pada bulan September, Asisten Menteri Urusan Timur Dekat David Schenker mengatakan selama kunjungan ke Riyadh bahwa Washington juga sedang dalam pembicaraan dengan Houthi.

Dia tidak mengatakan apakah Amerika mengadakan pembicaraan secara terpisah, tetapi para analis mengatakan mereka kemungkinan akan melakukan konsultasi dengan Arab Saudi, sekutu utama Washington.

Yaman telah sejak Maret 2015 di bawah agresi brutal oleh Koalisi yang dipimpin Saudi, dalam upaya untuk mengembalikan kendali kepada presiden di pengasingan Abd Rabbu Mansour Hadi yang merupakan sekutu Riyadh.

Ratusan ribu warga Yaman telah terbunuh atau terluka dalam serangan yang diluncurkan oleh koalisi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Koalisi, di samping Arab Saudi dan UEA juga termasuk: Bahrain, Mesir, Maroko, Yordania, Sudan dan Kuwait, juga telah memberlakukan blokade keras terhadap Yaman.[IT/r]
 
Comment