Turki melancarkan serangan di timur laut Suriah pada 9 Oktober dalam upaya menyatakan untuk menghilangkan militan Kurdi dari apa yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari daerah perbatasan.
Serangan itu terjadi setelah AS tiba-tiba menarik pasukannya keluar dari wilayah tersebut, membuka jalan bagi Ankara untuk melanjutkan dengan rencana aksi militer terhadap Kurdi, sekutu lama Washington.
Sembilan hari dalam operasi, Turki setuju pada 17 Oktober untuk menghentikan serangan selama 120 jam sementara AS memfasilitasi penarikan militan Kurdi dari zona aman 120 kilometer (75 mil) yang direncanakan antara kota-kota perbatasan Suriah Tell Abyad dan Ras al-Ayn.
Ankara memandang YPG yang didukung AS sebagai organisasi teroris yang terikat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berusaha mendirikan wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak 1984.
Erdogan dijadwalkan untuk membahas implementasi perjanjian dengan Trump di Washington pada 13 November. Pertemuan akan dilanjutkan setelah kontak telepon antara kedua pemimpin.[IT/r]