Laporan: Trump Menawarkan Pengampunan pada Julian Assange Jika Dia Menolak Link ke Hack Rusia

Klaim luar biasa itu dibuat di pengadilan hakim Westminster sebelum pembukaan pertempuran hukum Assange pekan depan untuk memblokir upaya mengekstradisi dia ke AS, di mana dia menghadapi tuduhan karena menerbitkan dokumen yang diretas. Tuduhan itu dibantah oleh mantan anggota Kongres Republik yang ditunjuk oleh tim hukum Assange sebagai saksi kunci.

Pengacara Assange menuduh bahwa selama kunjungan ke London pada Agustus 2017, anggota Kongres Dana Rohrabacher mengatakan kepada pendiri WikiLeaks bahwa "atas instruksi dari presiden, dia menawarkan pengampunan atau jalan keluar lain, jika Mr Assange ... mengatakan Rusia tidak ada hubungannya dengan kebocoran [Komite Nasional Demokratik] DNC. "

Namun, beberapa jam kemudian, Rohrabacher membantah klaim tersebut, mengatakan bahwa dia telah membuat proposal atas inisiatifnya sendiri, dan bahwa Gedung Putih belum mengesahkannya.

"Tidak pernah saya berbicara dengan Presiden Trump tentang Julian Assange," tulis mantan anggota kongres itu di blog pribadinya.

"Demikian juga, saya tidak diarahkan oleh Trump atau siapa pun yang terhubung dengannya untuk bertemu dengan Julian Assange. Saya sedang dalam misi pencarian fakta dengan biaya pribadi untuk mencari informasi yang saya pikir penting bagi negara kami,” tambah Rohrabacher.

Trump, bagaimanapun, mengundang Rohrabacher ke Gedung Putih pada bulan April 2017 setelah melihat anggota Kongres saat itu membela presiden di Fox TV.

Pada bulan September 2017, Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Rohrabacher telah memanggil kepala staf saat itu, John Kelly, untuk membicarakan kemungkinan kesepakatan dengan Assange, tetapi Kelly tidak menyampaikan pesan itu kepada Trump. Rohrabacher mengkonfirmasi versi acara itu di blog-nya pada hari Rabu.[IT/r]