0
Saturday 22 February 2020 - 23:26
Afrika dan Virus Korona:

WHO Peringatkan atas Kesiapsiagaan Coronavirus Afrika

Story Code : 846173
World Health Organization.jpg
World Health Organization.jpg
Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus “meminta negara-negara anggota Uni Afrika untuk bersama-sama menjadi lebih agresif menghadapi serangan virus, yang dikenal sebagai COVID-19.”

"Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi COVID-19 untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata Tedros, berbicara melalui tautan video dari Jenewa, dalam pertemuan para menteri kesehatan Afrika di markas AU di Addis Ababa.

Wabah yang dimulai pada bulan Desember telah menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menginfeksi lebih dari 75.500 di China.

Lebih dari 1.150 orang juga telah terinfeksi di luar China, meskipun Mesir adalah satu-satunya negara Afrika yang mencatat kasus yang dikonfirmasi.

Ada lebih dari 200 kasus yang dicurigai di wilayah AFRO WHO, yang mencakup sebagian besar negara Afrika, meskipun hampir semuanya telah dikonfirmasikan negatif, direktur regional Matshidiso Rebecca Moeti mengatakan Sabtu (22/2).

Tetapi jika COVID-19 mulai menyebar di benua itu, sistem kesehatan Afrika akan berjuang untuk merawat pasien yang menderita gejala seperti gagal napas, syok septik dan kegagalan multi-organ, kata WHO Tedros.

"Pasien-pasien ini membutuhkan perawatan intensif menggunakan peralatan seperti mesin pendukung pernapasan yang, seperti yang Anda tahu, kekurangan pasokan di banyak negara Afrika dan itu menjadi perhatian," katanya.

Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat mengatakan kepada para pejabat untuk mengambil "tindakan pencegahan dan pengendalian drastis".

"Benua kita yang terkasih, Afrika, sangat berisiko, mengingat sistem kesehatannya yang relatif rapuh," katanya.

Negara-negara Afrika telah berjuang untuk mengembangkan kapasitas untuk menguji COVID-19.

Dalam tiga minggu, jumlah negara Afrika yang mampu melakukan tes sendiri telah melonjak dari dua menjadi 26, kata Moeti.

Beberapa maskapai penerbangan Afrika termasuk Kenya Airways telah menangguhkan penerbangan ke China, meskipun maskapai terbesar di benua itu, Ethiopian Airlines, telah membuka rute China.

Liu Yuxi, duta besar China untuk AU, pada hari Sabtu mendesak para pejabat untuk mengurangi pembatasan perjalanan

“Saya harap semua orang tetap tenang dan objektif. Kepanikan yang berlebihan sebenarnya bisa meningkatkan penyakit, ”katanya.

"Dalam kesulitan dan saat-saat yang sulit Anda benar-benar mengenal teman-teman Anda."[IT/r]
 
Comment