0
Saturday 16 May 2020 - 01:14

Zarif: Aliansi AS-Israel Hanya Mempromosikan Rasa Tidak Aman Alih-alih 

Story Code : 862918
Zarif: Aliansi AS-Israel Hanya Mempromosikan Rasa Tidak Aman Alih-alih 

Kementerian Luar Negeri Iran membalas klaim Washington yang mengatakan "membangun masa depan yang lebih damai, lebih sejahtera bersama" dengan Israel, mengatakan aliansi Amerika-Israel hanya meningkatkan rasa tidak aman.

"Secara akurat, AS berkomitmen pada rezim apartheid yang keberadaannya tergantung pada rasisme, pendudukan, teror & agresi," kata Kementerian dalam posting di akun Twitter-nya pada hari Jumat.

Berbicara secara akurat, AS berkomitmen pada rezim apartheid yang keberadaannya bergantung pada rasisme, pekerjaan, teror & agresi, dan lain-lain. Kemitraan yang Amerika hargai telah dibangun di atas kehancuran, pertumpahan darah di #Palestine & seterusnya. Aliansi itu membuat 🌍 tidak aman. pic.twitter.com/alNqJpDtY3

- Kementerian Luar Negeri Iran 🇮🇷 (@IRIMFA_EN) 15 Mei 2020

Ia menambahkan bahwa Washington sedang menjalin kemitraan dengan Israel yang telah dibangun berdasarkan “penghancuran dan pertumpahan darah” di Palestina dan bagian lain dari kawasan dan dunia.

Kementerian menekankan bahwa aliansi ini hanya membuat dunia "tidak aman."

Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menunjuk ke relokasi kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diduduki al-Quds atas arahan Presiden Donald Trump dan mengatakan langkah itu merupakan penghargaan yang luar biasa terhadap persahabatan mendalam dan bersejarah antara Washington dan Tel. Aviv.

"AS berkomitmen untuk Israel. Kami berkomitmen untuk aliansi kami, dan kami berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih damai, lebih sejahtera bersama, ”tulisnya.

Relokasi kedutaan AS berlangsung pada 14 Mei 2018 pada malam peringatan 70 tahun Hari Nakba (Hari Bencana). Pada hari ini kembali pada tahun 1948, ratusan ribu warga Palestina secara paksa diusir dari tanah air mereka dan Israel memproklamirkan keberadaannya.

Pemindahan itu terjadi beberapa bulan setelah Donald Trump mengumumkan bahwa Washington mengakui kota yang diduduki itu sebagai "ibu kota" Israel.(IT/TGM)
Comment