0
Thursday 30 July 2020 - 11:27
Mesir dan Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Kairo Sambut Kesepakatan Pemerintah-STC Yaman untuk Mempercepat Penyelesaian Konflik Lama

Story Code : 877452
Sameh Shoukry, Egypt
Sameh Shoukry, Egypt's Foreign Minister.jpg
Sebelumnya pada hari itu, Riyadh mengatakan bahwa pemerintah Yaman dan STC menyetujui usulan Arab Saudi untuk mempercepat implementasi perjanjian perdamaian November dan menyelesaikan konflik antara kedua pihak yang bertikai. Proposal tersebut menetapkan pembentukan pemerintah Yaman baru dalam waktu 30 hari, termasuk kandidat dari selatan dan utara, serta penarikan pasukan STC dari kota pelabuhan strategis Aden di luar provinsi.

"Mesir memuji upaya persaudaraan Arab Saudi dalam niatnya untuk mengimplementasikan Perjanjian Riyadh dan inisiatifnya untuk menciptakan mekanisme untuk mempercepat pencapaian kesepakatan antara pemerintah Yaman dan Dewan Transisi," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian juga menyambut baik kesiapan pemerintah dan STC untuk meluncurkan mekanisme baru guna mengatasi hambatan yang ada dan "menciptakan suasana untuk melanjutkan proses politik untuk mencapai penyelesaian komprehensif krisis Yaman."

Arab Saudi memimpin serangan ke Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah yang diakui internasional terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran yang mengambil kendali atas wilayah besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota Sanaa. Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah berulang kali mengecam permusuhan yang diluncurkan oleh aliansi Arab di Yaman, yang telah mengakibatkan korban massal.

Separatis merebut kekuasaan di Aden, yang menjadi ibukota sementara wilayah yang dibebaskan oleh pasukan pemerintah dari gerakan pemberontak Houthi, pada Agustus 2019. Meskipun ada kesepakatan Riyadh, mereka terus memperkuat kekuasaan mereka di selatan negara itu, mengusir pendukung pemerintah dari pangkalan militer dan lembaga pemerintah.[IT/r]
 
Comment