0
Tuesday 4 August 2020 - 00:17

Kesalahan Perhitungan Negara-Negara Besar Menjadi Penyebab Meluasnya Ekstremisme Di Asia Barat

Story Code : 878139
Kesalahan Perhitungan Negara-Negara Besar Menjadi Penyebab Meluasnya Ekstremisme Di Asia Barat

Menteri luar negeri Iran mengatakan kesalahan perhitungan dan kesalahan besar yang dibuat oleh kekuatan besar dunia selama beberapa dekade terakhir adalah penyebab utama melonjaknya ekstremisme di wilayah Asia Barat.

Mohammad Javad Zarif membuat pernyataan dalam pidato yang disampaikan di Fakultas Studi Dunia di Universitas Teheran pada hari Senin, bagian kedua dari kursus lima bagian dalam hubungan internasional berjudul, "Dunia dalam Transisi," yang ditawarkan oleh diplomat top Iran.

“Ekstremisme adalah hasil kesalahan perhitungan dan pendudukan [negara-negara regional oleh kekuatan dunia]. Masalah utama, yang berevolusi menjadi kondisi menyedihkan yang ada adalah masalah 'kesalahpahaman' dan 'salah perhitungan', yang menyebabkan kekuatan regional dan negara adidaya membuat kesalahan, "kata menteri luar negeri Iran.

"Kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh kekuatan besar, atau dengan kata lain negara adikuasa, sehubungan dengan tatanan modern dunia telah menghasilkan konsekuensi, yang jauh lebih berbahaya daripada kesalahan yang dilakukan oleh negara lain," tegas Zarif.

Dia menggambarkan invasi pimpinan AS 2003 ke Irak sebagai salah perhitungan salah satu kekuatan besar, dengan mengatakan bahwa ada banyak ambiguitas seputar serangan tersebut pada permulaannya.

"Tapi ada sesuatu yang mencolok. Sudah jelas sejak awal bahwa perang [AS] ini [terhadap Irak] akan mengarah pada penyebaran ekstremisme di dunia."

Pada awal 2003, Amerika Serikat, yang didukung oleh Inggris, menyerbu Irak dengan dalih bahwa rezim mantan diktator negara itu, Saddam Hussein, memiliki senjata pemusnah massal (WMD). Namun, tidak ada senjata seperti itu di Irak.

Invasi itu menjerumuskan Irak ke dalam kekacauan dan menyebabkan bangkitnya kelompok-kelompok teroris, termasuk kelompok Daesh Takfiri, di seluruh wilayah.

AS dan koalisi sekutu-sekutunya selanjutnya meluncurkan kampanye militer melawan sasaran-sasaran Daesh yang diakui di Irak pada 2014, tetapi operasi mereka dalam banyak contoh telah menyebabkan kematian warga sipil.(IT/TGM)
Comment