0
Monday 21 September 2020 - 15:10
Rusia, China vs AS:

Duta Rusia dan China Mengecam Klaim Snapback AS atas Iran

Story Code : 887525
Russian and Chinese flags.jpg
Russian and Chinese flags.jpg
"AS mengklaim bahwa sanksi PBB sebelumnya dikenakan kembali pada #Iran dan mengancam bahwa semua orang yang tidak setuju dengan interpretasi nasional AS mengenai snapback akan dihukum," Duta Besar Rusia dan Perwakilan Tetap Organisasi Internasional di Wina Mikhail Ulyanov tweet pada hari Minggu (20/9). Utusan itu menyebut posisi seperti itu "tidak bisa dibenarkan".

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Pompeo mengatakan kepada PBB bahwa negaranya "memulai" proses untuk mengembalikan sanksi, mengutip apa yang dia sebut pelanggaran Iran terhadap Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), kesepakatan nuklir 2015 antara Tehran dan lainnya. .

Tiga belas anggota Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang, bagaimanapun, menolak untuk memberikan kredit apapun kepada tawaran AS, mengingatkan bahwa Washington meninggalkan JCPOA pada tahun 2018, oleh karena itu, menyerahkan hak untuk meminta sanksi mekanisme "snapback" yang disertakan dalam kesepakatan.

Pada hari Sabtu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia tidak dapat mengambil tindakan apa pun atas permintaan AS dengan alasan "ketidakpastian" tentang apakah tawaran Washington pernah dimulai dan larangan dipulihkan.

Pernyataan itu muncul setelah Pompeo bersikeras bahwa sanksi telah dibatalkan pada hari Sabtu dan mengancam negara-negara yang berpotensi menentang ini dengan "konsekuensi."

"Ironis dan sinisnya, Washington menyebut posisi yang tidak dapat dibenarkan ini sebagai langkah menuju perdamaian dan keamanan," tambah pejabat Rusia itu.

JCPOA dipuji atas kesimpulannya sebagai pilar perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
 
Penandatangan lainnya - Inggris, Prancis, Rusia, dan China plus Jerman - tanpa perubahan telah menegur AS atas penarikannya dari kesepakatan tersebut.

Meskipun termasuk di antara sekutu utama AS, trio Eropa London, Paris, dan Berlin juga menolak untuk memvalidasi klaim Washington bahwa sanksi anti-Iran telah diberlakukan kembali.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga tidak berbasa-basi dalam mencemooh tuduhan Amerika Serikat.

"Sekarang, mereka mencoba memaksa semua orang untuk memakai 'kacamata memperbesar kenyataan' berlabel 'buatan AS' dan melihat apa yang terjadi di sekitar Iran dan JCPOA secara eksklusif melalui mereka," katanya dalam sebuah pernyataan. "Tapi dunia tidak sebuah permainan komputer Amerika," tambah kementerian itu.[IT/r]
 
Comment