0
Wednesday 23 September 2020 - 13:37
Kerjasama Militer Rusia - Iran:

Rusia Janji Kerja Sama Militer dengan Iran setelah Embargo Senjata PBB Berakhir

Story Code : 887900
Sergei Ryabkov. Russian Deputy Foreign Minister.jpg
Sergei Ryabkov. Russian Deputy Foreign Minister.jpg
"Peluang baru akan muncul dalam kerja sama kami dengan Iran setelah rezim khusus yang diberlakukan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 berakhir pada 18 Oktober," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Rybakova, kepada kantor berita Interfax.

“Besarnya kerja sama ini dan bidang yang akan dikembangkan menjadi pertanyaan tersendiri,” tambahnya.

Dia mengatakan setiap perjanjian dengan Iran tidak akan ada hubungannya dengan tindakan melanggar hukum dan ilegal dari pemerintah AS, yang mencoba untuk mengintimidasi seluruh dunia.

Embargo pengiriman senjata konvensional ke Iran akan berakhir bulan depan setelah Amerika Serikat gagal mendapatkan dukungan untuk resolusi PBB yang baru.

Pemerintahan Trump mengatakan pihaknya "menarik kembali" hampir semua sanksi PBB terhadap Iran yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 dengan Tehran yang dinegosiasikan oleh mantan presiden Barack Obama.

Trump menarik diri dari kesepakatan dengan gembar-gembor pada 2018, tetapi Pompeo berpendapat bahwa Amerika Serikat masih menjadi “peserta” dalam kesepakatan - dengan hak untuk menjatuhkan sanksi atas pelanggaran.

Argumen tersebut telah ditolak oleh hampir seluruh Dewan Keamanan PBB, dengan sekutu Eropa di Amerika Serikat mengatakan bahwa prioritasnya adalah untuk menyelamatkan solusi damai untuk program nuklir Iran.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Iran Mohammad Javad Zarif di Moskow pada Kamis (24/9).[IT/r]
 
Comment