0
Sunday 3 January 2021 - 19:41
Zionis Israel - Iran:

Israel Kecam Tuduhan 'Omong Kosong' Iran yang Berusaha Menipu AS ke dalam Perang

Story Code : 907815
Iran
Iran's revenge.jpg
Pernyataan Menteri Energi Zionis Israel Yuval Steinitz datang pada 3 Januari menandai peringatan pertama pembunuhan jenderal Iran Qasem Soleimani oleh AS. Republik Islam telah berulang kali berjanji untuk membalas dendam atas pembunuhan Soleimani, yang disahkan oleh Presiden Donald Trump.
 
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Kan pada hari Minggu (3/1), Steinitz mengatakan itu adalah Zionis Israel yang perlu waspada terhadap kemungkinan serangan Iran, mengacu pada peringatan pertama pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani, kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
 
"Kami mendengar omong kosong ini oleh [Menteri Luar Negeri Iran Javad] Zarif, bahwa Israel akan melancarkan serangan teroris terhadap Amerika Serikat - ini benar-benar tidak masuk akal.
 
Tetapi di sisi lain itu adalah tanda peringatan […] bahwa Iran sedang membidik di Israel, sedang mencari alasan untuk menyerang Zionis Israel, dan oleh karena itu kita harus waspada dan berada pada keadaan siaga tertinggi ", menteri energi Israel mencatat.
 
Pernyataan itu muncul sehari setelah Zarif menunjuk pada "intelijen baru dari Irak", yang dia tweet "menunjukkan bahwa agen-provokator Zionis Israel sedang merencanakan serangan terhadap orang Amerika - menempatkan [Presiden Donald] Trump yang keluar terikat dengan casus belli palsu".
 
Menteri luar negeri Iran menambahkan bahwa Trump harus "berhati-hati terhadap jebakan" karena "setiap kembang api akan menjadi bumerang yang buruk, terutama terhadap BFF Anda yang sama".
 
Dalam perkembangan terpisah pada hari Sabtu, The Jerusalem Post mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa dalam rangka peringatan 3 Januari pembunuhan Soleimani, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang mempersiapkan serangan oleh Iran.
 
Menurut sumber tersebut, IDF tidak mengesampingkan kemungkinan serangan oleh apa yang oleh militer disebut sebagai "negara lingkaran kedua", mengacu pada Irak atau Yaman.
 
Militer Israel dilaporkan telah "mengadakan diskusi tentang tingkat perencanaan dan meninjau kemungkinan skenario serangan yang berbeda", sumber itu menambahkan.
 
Iran telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk membalas dendam atas pembunuhan Soleimani pada 3 Januari 2020, ketika dia dan seorang komandan senior milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di mobil mereka di Bandara Internasional Baghdad yang disahkan oleh Presiden Donald Trump. .
 
Hal ini menyebabkan peningkatan besar ketegangan antara Tehran dan Washington, dengan Iran membalas dengan meluncurkan serangan rudal di dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS.[IT/r]
 
Comment