0
Tuesday 12 January 2021 - 18:10
AS dan Gejolak Afghanistan:

Militer AS Melanjutkan Penarikan Pasukan dari Afghanistan Meskipun Ada UU Baru

Story Code : 909670
US President Donald Trump delivers remarks to US troops.jpg
US President Donald Trump delivers remarks to US troops.jpg
"Saat ini, tidak ada perintah baru yang dikeluarkan yang berdampak pada perkembangan penarikan berdasarkan kondisi yang diharapkan mencapai 2.500 (pasukan) pada 15 Januari 2021," kata Departemen Pertahanan pada hari Senin, menurut Reuters.
 
Langkah Pentagon kemungkinan akan menimbulkan kemarahan di antara anggota parlemen Republik dan Demokrat yang menentang pengurangan pasukan lebih lanjut dan memperbarui kekhawatiran tentang penghinaan pemerintahan Trump terhadap Kongres, bahkan di hari-hari terakhirnya.
 
"Jika mereka melanjutkan penarikan, itu merupakan pelanggaran hukum," kata Reuters mengutip seorang ajudan kongres, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan.
 
AS menginvasi Afghanistan pada bulan Oktober 2001 dengan dalih yang disebut perang melawan teror, menggulingkan rezim Taliban. Sejak invasi AS ke Afghanistan, Washington telah menghabiskan lebih dari dua triliun dolar untuk berperang di negara miskin itu.
 
Lebih dari 2.400 tentara Amerika dan puluhan ribu warga sipil Afghanistan telah tewas.
 
Penarikan bertahap militer AS dari Afghanistan adalah bagian dari kesepakatan yang ditandatangani antara AS dan Taliban pada Februari 2020, yang tampaknya bertujuan untuk mengakhiri perang hampir dua dekade di Afghanistan.
 
Berdasarkan kesepakatan itu, Taliban telah setuju untuk menghentikan serangan mereka terhadap pasukan internasional.
 
Kesepakatan itu dimaksudkan untuk mengurangi pertumpahan darah, tetapi kekerasan terus memakan korban yang besar di negara itu.
 
Sebuah laporan mengatakan tahun lalu bahwa pemboman Taliban dan serangan lainnya telah meningkat 70 persen setelah perjanjian AS-Taliban.[IT/r]
 
Comment