Saudi Terus Gempur Yaman Meski Telah Mengusulkan Rencana Perdamaian

Pesawat militer Saudi telah melakukan serentetan serangan udara di Hudaydah Yaman ketika kerajaan itu terus maju dengan kampanye militer terhadap tetangganya di selatan, meskipun mengumumkan "inisiatif perdamaian baru."

Jaringan televisi Yaman al-Masirah, mengutip sumber lokal, melaporkan bahwa pesawat tempur Saudi meluncurkan dua rudal di Bandara Internasional Hudaydah Minggu pagi.

Tidak ada laporan langsung tentang kemungkinan korban dan tingkat kerusakan dari serangan tersebut.

Jet tempur Saudi juga melakukan dua serangan udara terhadap daerah al-Faza di distrik al-Tuhayat di provinsi Yaman yang sama, tanpa korban dan kerusakan dilaporkan.

Pesawat tempur Saudi juga melakukan serangan udara terhadap distrik al-Luheyah.

Pada 22 Maret, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mempresentasikan apa yang disebut inisiatif perdamaian untuk mengakhiri perang di Yaman, yang akan mencakup pembukaan kembali bandara Sana'a dan mengizinkan impor bahan bakar dan makanan melalui pelabuhan Hudaydah - keduanya berada di bawah. kontrol gerakan Ansarullah.

Diplomat tinggi Saudi mengatakan pada konferensi pers bahwa negosiasi politik antara pihak Yaman yang bertikai akan dilanjutkan sebagai bagian dari inisiatif.

Bin Farhan mengatakan inisiatif itu akan diberlakukan setelah pihak Yaman menerimanya.

Menanggapi proposal tersebut, Mohammed Abdul-Salam, juru bicara gerakan Ansarullah, mengatakan setelah itu bahwa itu tidak menawarkan "sesuatu yang baru," dan tidak memenuhi permintaan gerakan untuk mencabut sepenuhnya blokade di bandara Sana'a dan pelabuhan Hudaydah.

"Kami berharap Arab Saudi akan mengumumkan diakhirinya blokade pelabuhan dan bandara dan inisiatif untuk mengizinkan 14 kapal yang ditahan oleh koalisi," jelasnya.

Sebuah "hak kemanusiaan" tidak boleh digunakan sebagai alat tekanan, Abdul-Salam menegaskan.(IT/TGM)