0
Thursday 15 April 2021 - 11:01
AS, Rusia dan Gejolak Afghanistan:

Moskow Menyerukan untuk Menghindari Eskalasi Militer di Afghanistan Di Tengah Keputusan AS untuk Menjadwal Ulang Keluar

Story Code : 927296
US decision to reschedule exit from Afghanistan.jpg
US decision to reschedule exit from Afghanistan.jpg
Pasukan NATO juga akan meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei.
 
Hal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan analis bahwa negara itu perang saudara akan berlanjut setelah tentara asing terakhir pergi. Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan untuk menghindari gelombang baru eskalasi militer di Afghanistan di tengah keputusan AS untuk menjadwal ulang penarikan pasukan pada 11 September, utusan presiden Rusia untuk Afghanistan Zamir Kabulov mengatakan kepada Sputnik.
 
"Kami tidak ingin melihat perkembangan militer lebih lanjut di Afghanistan," kata Kabulov, mengomentari keputusan AS.
 
Pada hari Rabu, Taliban mengatakan bahwa dari sudut pandang gerakan, penarikan harus diselesaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian.
 
"Rekan-rekan AS sekarang harus menyelesaikan masalah ini dengan gerakan Taliban, dengan siapa Washington menandatangani perjanjian. Perjanjian harus dipenuhi," Kabulov menambahkan.
 
Batas waktu 11 September cukup luar biasa karena ini adalah peringatan 20 tahun serangan teroris 9/11, setelah itu pemerintahan George W. Bush melancarkan operasi di Afghanistan melawan teroris dari kelompok al-Qaeda.
 
Menurut Biden, Amerika Serikat tidak akan meninggalkan Afghanistan dengan terburu-buru, tetapi bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan sekutunya.
 
Sementara itu, menurut kesepakatan yang disepakati dengan Taliban oleh pemerintahan Trump sebelumnya pada awal 2020, pasukan AS wajib meninggalkan negara itu sebelum 1 Mei.
 
Presiden AS mengatakan bahwa Washington akan terus membantu pasukan keamanan Afghanistan setelah penarikan itu.
 
Dia, pada saat yang sama, meminta Pakistan, Rusia, China, India dan Turki untuk "mendukung" Afghanistan, menambahkan bahwa negara-negara ini "memiliki kepentingan yang signifikan dalam masa depan yang stabil" di negara yang dilanda perang itu.[IT/r]
 
Comment