0
Friday 23 July 2021 - 14:47
Gejolak Afghanistan:

Pejabat: Taliban 'Membantai' Lebih dari 100 Warga Afghanistan Karena Menjadi Simpatisan Pemerintah di Perbatasan Pakistan

Story Code : 944698
Taliban, at Pakistan Border.jpg
Taliban, at Pakistan Border.jpg
Taliban mengklaim bahwa mereka sekarang menguasai hampir 90 persen wilayah perbatasan Afghanistan, termasuk dengan Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Iran.
 
Pasukan Afghanistan saat ini terlibat dalam pertempuran sengit dengan kelompok pemberontak Islam untuk merebut kembali seluruh distrik Spin Boldak di perbatasan Pakistan.
 
"Mereka membantai orang-orang di bagian distrik yang dikuasai oleh mereka. Mereka menggerebek rumah mereka, menjarah barang-barang mereka, dan membunuh mereka", Fawad Aman, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Afghanistan, mengatakan kepada Sputnik.
 
Dia mengklaim pembunuhan warga sipil oleh gerilyawan Taliban telah melonjak sejak perayaan Idul Fitri berakhir pada 21 Juli.
 
Pejabat Afghanistan juga menuduh bahwa bagian-bagian tertentu dari distrik yang berlokasi strategis itu masih berada di bawah kendali Taliban, setelah Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF) melancarkan operasi keamanan pekan lalu untuk merebutnya kembali dari kelompok pemberontak Islam.
 
Kota di Provinsi Kandahar Afghanistan direbut oleh Taliban pada 14 Juli (Rabu), menandai pertama kalinya dalam 20 tahun jatuh ke tangan kelompok Islam.
 
Aman mengatakan bahwa Taliban, bagaimanapun, masih "mengendalikan" penyeberangan perbatasan, yang rata-rata menyaksikan lebih dari 70.000 penyeberangan setiap hari antara Provinsi Balochistan Pakistan dan Provinsi Kandahar Afghanistan.
 
"Kami akan segera membebaskan bagian distrik (Spin Boldak) ini", kata pejabat Afghanistan itu.
 
Kepala juru bicara Taliban Suhail Shahien "membantah" tuduhan bahwa kelompok itu terlibat dalam pembunuhan warga sipil.
 
"Mereka hanya ingin mencari pembenaran atas rencana serangan mereka terhadap pasukan kami yang berbasis di Spin Boldak", katanya kepada Sputnik.
 
Mengutip sebuah laporan oleh penyiar Afghanistan TOLO News, Wakil Presiden Pertama Afghanistan Amrullah Saleh mengklaim bahwa para korban termasuk atlet, blogger video, dan mereka yang dicurigai bersimpati dengan orang-orang Baloch yang tinggal di sebelah di Pakistan.[IT/r]
 
Comment