Rusia Mendeteksi 'Serangan Siber' Dari Luar Negeri Yang Menargetkan Pemilihan Parlemen

Rusia mengatakan telah merekam serangan siber yang menargetkan platform federal untuk pemungutan suara online jarak jauh, memperingatkan bahwa upaya untuk ikut campur dalam pemilihan masih berlaku.

Pemilihan parlemen dan lokal, yang dimulai pada hari Jumat, akan mencapai puncaknya pada hari Minggu.

Partai Rusia Bersatu pimpinan Presiden Vladimir Putin diperkirakan akan menang.

Komisi pemilihan mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mencatat "tiga serangan siber" pada sumber dayanya untuk pemungutan suara online jarak jauh "dari negara-negara asing."

Serangan itu “mengakibatkan penundaan sementara akses ke situs web yang relevan,” katanya.

“Kemarin, kami mencatat tiga serangan yang ditargetkan dari luar negeri,” kata Alexander Sokolchuk, kepala pusat informasi komisi tersebut.

Menurut Sokolchuk, dua dari serangan itu ditujukan ke situs web komisi, sementara yang ketiga adalah serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.

"Serangan itu cukup kuat," katanya.

“Persiapan” untuk serangan lebih lanjut, pejabat itu menambahkan, “sedang berlangsung untuk besok.”

Sokolchuk tidak menyebutkan nama negara yang terlibat, tetapi pihak berwenang sebelumnya mengatakan bahwa platform media sosial Barat terlibat.

Komite Investigasi Rusia mengatakan akan melakukan penyelidikan atas serangan siber tersebut.(IT/TGM)