0
Monday 27 September 2021 - 11:42
Iran - Prancis:

Menlu Iran Bertemu Rekan Prancis: Tehran Meragukan Keputusan Washington untuk Kembali ke JCPOA

Story Code : 955923
Iranian Foreign Minister Hussein Amir Abdollahian with his French counterpart Jean-Yves Le Drian in New York.jpg
Iranian Foreign Minister Hussein Amir Abdollahian with his French counterpart Jean-Yves Le Drian in New York.jpg
Selama pertemuan di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB (UNGA) di New York pada hari Sabtu (25/9), Amir Abdollahian mengatakan bahwa pemerintahan baru Iran "pragmatis" dan menganggap negosiasi sebagai alat penting diplomasi.

Menteri luar negeri Iran menyatakan penyesalannya atas ketidakpatuhan Amerika Serikat dan tiga negara Eropa yang terlibat dalam pembicaraan nuklir, termasuk Prancis, Inggris dan Jerman untuk memenuhi kewajiban mereka di bawah JCPOA.

Dia menegaskan kembali bahwa hasil praktis dan nyata bagi rakyat Iran sangat penting sehubungan dengan kembali ke pembicaraan JCPOA.

Kedua belah pihak juga membahas masalah bilateral dan situasi terkini di Afghanistan.

Menggambarkan bahwa Prancis sangat tertarik untuk memperluas hubungannya dengan Iran, Le Drian, pada bagiannya, mengatakan bahwa pembicaraan telepon baru-baru ini antara Presiden Iran Sayyid Ebrahim Raisi dan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron menunjukkan pentingnya hubungan bilateral kedua pihak.

Le Drian setuju dengan posisi prinsip Iran tentang perlunya membentuk pemerintahan yang inklusif dan mencegah penyebaran aksi teroris di Afghanistan dan menekankan perlunya membantu pengungsi di negara-negara tetangga Afghanistan.

Dalam perkembangan yang relevan awal pekan ini, Amir Abdollahian dalam pertemuan dengan timpalannya dari Swiss Ignazio Cassis mengkritik Washington karena ketidakjujurannya dalam pembicaraan kesepakatan nuklir, dan meminta AS untuk mengubah pendekatannya.

Selama pertemuan yang diadakan pada hari Rabu di sela-sela Sidang Umum PBB, Amir Abdollahian mengacu pada hubungan yang stabil dan baik antara kedua negara, dengan mengatakan, “Kami ingin memperluas hubungan bilateral lebih dari sebelumnya dan melihat kehadiran luas perusahaan Swiss di Proyek ekonomi dan pembangunan Iran. Ada banyak alasan untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara.”

Untungnya, ada kerangka kerja yang baik untuk memperkuat hubungan antara kedua negara. Dalam hal ini, adalah tepat untuk segera mengadakan komisi ekonomi bersama, tegas diplomat top Iran itu.

Menjelaskan posisi Republik Islam Iran pada pembicaraan Wina dan JCPOA, menteri luar negeri Iran mengatakan, “Sayangnya, Amerika belum dan tidak jujur ​​dalam negosiasi nuklir. Washington tidak punya pilihan selain mempertimbangkan kembali pendekatan dan perilakunya. Sangat penting bahwa Amerika dan pihak Eropa menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan untuk negosiasi di masa depan untuk mendapatkan hasil yang nyata.” [IT/r]
Comment