“Israel” Menderita Akibat Peningkatan Ganda dalam Serangan Siber Global

Kali ini, sebuah laporan oleh penyedia keamanan siber entitas apartheid, Check Point, menemukan bahwa Zionis "Israel" lebih sering terkena serangan siber daripada Prancis, Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman pada tahun 2021.

Serangan siber yang diarahkan ke Zionis “Israel” tumbuh 92% dari 2020 hingga 2021, sementara mereka meningkat sekitar 50% secara global, menurut temuan tersebut. 2021 juga melihat momentum peningkatan, dengan paruh kedua tahun ini sehingga total rata-rata global menjadi 925 serangan siber seminggu.

Menurut laporan tersebut, “Industri yang paling terkena dampak adalah pendidikan/penelitian, diikuti oleh pemerintah/militer, perusahaan komunikasi dan penyedia layanan internet – yang semuanya mengalami peningkatan serangan siber setidaknya 47%. Sektor industri yang mengalami lonjakan serangan terbesar adalah vendor perangkat lunak, yang mengalami peningkatan serangan siber sebesar 146%.”

Berkantor pusat di Tel Aviv, Check Point adalah penyedia multinasional produk keamanan TI, seperti keamanan jaringan, keamanan titik akhir, keamanan cloud, keamanan seluler, keamanan data, dan manajemen keamanan. Perusahaan ini memiliki sekitar 5.400 karyawan di seluruh dunia, menurut situs webnya. [IT/r]