Kim Korea Utara Keluarkan Peringatan Nuklir

Berbicara setelah pertemuan dengan pejabat senior yang terlibat dalam mengorganisir parade militer besar awal pekan ini, Kim menunjuk ancaman yang berkembang di dunia di mana "kekuatan bentrok sengit dan terus menjadi lebih kuat," termasuk di bidang nuklir, dengan alasan bahwa "seluar biasa" mungkin satu-satunya jaminan keamanan negaranya.

"Untuk menghancurkan secara menyeluruh semua tindakan yang mengancam, termasuk ancaman nuklir yang berkelanjutan dan diperburuk oleh pasukan musuh, jika perlu, Komite Sentral Partai akan dengan tegas mempertahankan keunggulan mutlak kekuatan revolusioner kita dan terus meningkatkannya," kata Kim. seperti dikutip oleh KCNA yang dikelola negara.

Pernyataan itu mengikuti janji dari Kim awal pekan ini untuk "terus mengambil langkah-langkah untuk lebih mengembangkan kekuatan nuklir negara kita dengan kecepatan secepat mungkin," bersikeras Pyongyang harus siap untuk penempatan nuklir "kapan saja" di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat.

Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba senjata tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua [ICBM], peluncuran pertamanya sejak 2017 setelah moratorium uji coba senjata utama yang diberlakukan sendiri. Langkah-langkah itu tidak hanya bertepatan dengan kepresidenan Joe Biden di Washington, tetapi perubahan kepemimpinan di Seoul baru-baru ini, dengan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengambil garis yang jauh lebih keras terhadap utara daripada kepala negara sebelumnya.

Baik pendahulu Biden dan Yoon – masing-masing presiden Donald Trump dan Moon Jae-in – membuat terobosan diplomatik yang signifikan dengan Pyongyang, menghasilkan sejumlah pertemuan puncak, termasuk pertemuan tatap muka bersejarah di zona demiliterisasi yang terkenal [DMZ]. Namun, upaya itu kemudian gagal, meninggalkan hubungan antara semua pihak dalam limbo sebelum Biden menjabat pada 2021.[IT/r]