0
Sunday 21 August 2022 - 03:00
Palestina vs Zionis Israel:

Tahanan Awawdeh Akan Melanjutkan Mogok Makan Hingga Bebas

Story Code : 1010213
Related FileKata-kata Awawdeh muncul setelah Mahkamah Agung pendudukan Israel mengeluarkan beberapa jam sebelumnya keputusan mendesak untuk menangguhkan penahanan administratif tahanan Palestina yang mogok makan Khalil Awawdeh.

“Penangguhan penahanan administratif tahanan adalah langkah yang memungkinkan keluarganya mengawasinya dan berdiri di sisinya,” kata Dalal Awawdeh, istri tahanan yang mogok makan. "Pengacara tahanan mengajukan petisi ke Mahkamah Agung sebelumnya hari ini," tambahnya.

Dalam sebuah video yang difilmkan olehnya dari dalam rumah sakit Asaf Harofeh di wilayah Palestina yang diduduki, tahanan Awawdeh mengatakan: “Keputusan untuk menangguhkan penahanan administratif [tidak berarti] mengakhiri mogok makan [lapar], dan saya akan melanjutkan mogok [makan] sampai keputusan yang lebih umum dan komprehensif datang, yang merupakan keputusan pembebasan saya.”

Tahanan Palestina itu memuji rakyat Palestina atas solidaritas mereka dengannya.

“Keputusan untuk menangguhkan penahanan administratif Awawdeh adalah menggelikan,” kata Komisi Urusan Tahanan dan mantan Tahanan. “Kita harus mengabaikannya dalam hal media dan publik.”

“Yang dibutuhkan adalah lebih banyak tekanan pada pendudukan dan penerapan semua sarana dukungan untuk mogok makan heroik ini,” tambah komisi itu.

Pengadilan Ofer pendudukan Zionis Israel menolak permohonan Awawdeh pada 15 Agustus untuk pembebasannya dari penahanan administratif yang sewenang-wenang.

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan memperingatkan pada hari Minggu kemungkinan bahwa Awawdeh bisa mati secara mengejutkan karena kondisi kesehatannya memburuk secara drastis.

Pengadilan pendudukan Zionis Israel pekan lalu mengadakan sidang pengadilan yang tidak direncanakan untuk Awawdeh karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Namun, dia masih berada di klinik penjara “Ramleh”, tanpa dipindahkan ke rumah sakit.

Kebebasan Awawdeh adalah salah satu klausul gencatan senjata yang dimediasi Mesir antara Jihad Islam Palestina (PIJ) dan pendudukan Israel, yang terjadi awal pekan ini setelah beberapa hari agresi Israel di Jalur Gaza, menewaskan puluhan warga sipil Palestina dan Israel. melukai ratusan lainnya.

Kepala departemen politik di Gerakan Jihad Islam, Muhammad Al-Hindi, mengatakan pada 7 Agustus bahwa “formula untuk deklarasi perjanjian gencatan senjata Mesir telah tercapai, dan itu termasuk komitmen Mesir untuk bekerja demi pembebasan keduanya tahanan, Khalil Awawdeh dan Bassam Al-Saadi.”[IT/r]
Comment


Berita Terkait