0
1
Komentar
Thursday 18 July 2013 - 03:49
Wawancara dengan Noam Chomsky

Chomsky: "Dukungan Hizbullah pada Suriah Bisa Dimengerti"

Story Code : 284234
wawancara Noam Chomsky dengan al-Akhbar
wawancara Noam Chomsky dengan al-Akhbar

Berikut wawancara Noam Chomsky dengan al-Akhbar mengenai perkembangan terakhir di Suriah, AS, Israel dan pemberontak. Penulis dan profesor Amerika, Noam Chomsky ini berada di Beirut untuk berpidato dan menerima gelar kehormatan di American University of Beirut. Situs Al-Akhbar mewawancarai kritikus ini tentang konflik yang sedang berlangsung di Suriah, Edward Snowden, dan apa yang tersisa dari "Arab Spring."

Al-Akhbar (A): Apa judul pidato Anda?

Noam Chomsky (NC): Saya tidak ingat apa ada judulnya. Tapi [pidato] tentang legitimasi perbatasan dan negara bagian serta kemungkinan mengikisnya.

A: Apakah Anda pikir Timur Tengah akan menuju perjanjian Sykes-Picot?

[Perjanjian Sykes Picot, secara resmi dikenal sebagai Perjanjian Minor Asia, adalah perjanjian rahasia antara pemerintah Inggris dan Perancis dengan persetujuan Rusia pada tahun 1916. Perjanjian itu secara efektif membagi provinsi Arab dalam Kekaisaran Ottoman di luar semenanjung Arab menjadi daerah kontrol atau pengaruh Inggris di masa depan.]

NC: Saya pikir, hancurnya perjanjian Sykes-Picot merupakan fenomena yang menarik. Sudah satu abad. Tapi, perjanjian Sykes-Picot hanya pemberlakuan kekaisaran yang tak punya legitimasi. Tak ada alasan untuk setiap perbatasan ini kecuali kepentingan kekuatan-kekuatan imperialis.

Ini sama di seluruh dunia. Sulit menemukan perbatasan tunggal yang punya justifikasi tertentu termasuk perbatasan AS-Meksiko dan perbatasan AS-Kanada. Jika Anda melihat seluruh dunia, hampir setiap konflik yang terjadi hasil dari pemberlakuan perbatasan kekaisaran yang tidak ada hubungannya dengan penduduk.

Saya pikir, sejauh yang diperhatikan tentang Sykes-Picot, program itu telah terkikis. Apapun yang terjadi di Suriah, sulit untuk dibayangkan, tapi jika ada yang bertahan, maka sebagian wilayah Suriah akan terpisah. Hampir semua wilayah Kurdi sekarang otonom dan mereka mulai menghubungi bagian-bagian utara daerah Kurdi yang hampir otonom. Ini bisa menyebar sampai batas tertentu di tenggara Turki. Sulit mengatakan apa yang akan terjadi di seluruh negara itu.

A: Apakah Anda pikir perbatasan baru akan dibuat oleh penduduk setempat? Atau imperialisme baru?

NC: Saya berharap begitu, tapi perbatasan itu bukan tentang bagaimana dunia bekerja. Mungkin suatu hari nanti [akan terjadi], tapi belum [terjadi], tidak hari ini.

A: Apa pendapat Anda tentang intervensi Hizbullah di Suriah?

NC: Mereka [Hizbullah] berada dalam posisi yang sangat sulit. Jika para pemberontak menang di Suriah, mereka akan sangat terbuka dan itu bisa berarti kematian mereka. Ada alasan di balik itu, saya tidak yakin itu benar, Anda bisa berdebat tentang hal itu. Tapi [kehadiran] itu dapat dimengerti.

MZ: Apakah Anda akan bertemu dengan Nasrullah nanti?

NC: Tidak, saya tidak tahu apakah itu mungkin. Tapi [pertemuan] itu sangat dalam dalam pikiran [saya]. [Tapi sepertinya] sulit.

A: Jika bertemu dengannya lagi, apa yang akan Anda katakan kepadanya?

NC: Saya ingin bertemu dengannya, tapi hanya untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemikiran dan rencana mereka. Mereka tidak datang menemui saya untuk meminta nasihat pada saya. Anda tahu itu.

A: Anda mendukung para demonstran Turki. Bagaimana Anda melihat pemberontakan di Turki?

NC: Saya pikir [para demonstran Taksim] melakukan hal yang besar. Saya pikir demo itu sangat penting; kepentingan global. Reaksi awal rezim Erdogan cukup mirip dengan Mubarak dan Assad: respon brutal keras untuk serangkaian tuntutan yang sah.

Sampai pagi ini, berita terbaru, yang mungkin atau tidak mungkin berubah menjadi benar, tampaknya ada beberapa prospek penyelesaian konflik secara damai. Kabar yang dibocorkan wakil demonstran, negosiator Taksim, bahwa Erdogan telah sepakat menunggu keputusan pengadilan tentang pembangunan Taman Gezi. Dan jika pengadilan mengizinkannya untuk melaksanakan referendum di Istanbul yang cukup berbeda dengan referendum nasional, saya pikir ini merupakan langkah baik ke depan jika memang dapat diimplementasikan.

A: Apakah mungkin menghubungkan apa yang terjadi di Turki dengan apa yang terjadi di Suriah selama dua tahun terakhir?

NC: Saya pikir apa yang terjadi di Turki merupakan bagian dari pemberontakan umum di seluruh dunia untuk melawan sebuah kebijakan ekonomi dan sosial otoriter yang telah diberlakukan di mana-mana sejak generasi lalu. Dan [itu] telah [memicu] reaksi segalanya. Beberapa reaksi cukup berhasil.

Yang paling sukses adalah Amerika Latin. Amerika Latin, untuk pertama kalinya dalam 500 tahun, itu tidak kecil, telah membebaskan dirinya dengan cukup baik dari dominasi Barat. Sebagian besar [negara Amerika Latin] merupakan dominasi AS di abad terakhir. [Keberhasilan] itu merupakan sebuah kemajuan luar biasa.

Saya pikir Arab Spring adalah bagian dari pemberontakan yang sama. Arab Spring terjadi di Eropa, di dalam Eropa, di negara-negara pinggiran, di Yunani, Spanyol, dan Perancis, ke negara lainnya. Gerakan rakyat yang signifikan meningkat terhadap kebijakan penghematan yang benar-benar brutal, yang tidak mendorong Eropa untuk diri, tapi [menghadapi] bencana.

Eropa [negara] kaya. Suriah tidak demikian hingga Suriah tak akan bunuh diri. Tapi, pada dasarnya kebijakan ditujukan ke arah pelucutan kesejahteraan negara yang merupakan salah satu kontribusi Eropa terhadap peradaban modern.

A: Apa komentar Anda tentang kasus Snowden Edward?

NC: Pertama-tama, saya pikir dia telah melakukan tindakan heroik. Adalah tindakan tepat jika seorang warga negara memberitahukan orang apa yang dilakukan pemerintah mereka. Untuk sebagian besar, masyarakat harus tahu apa perwakilan mereka lakukan. Tentu saja, pemerintah tidak pernah menginginkan hal itu. Mereka ingin beroperasi secara rahasia.

Saya telah menghabiskan banyak waktu mengamati dokumen-dokumen rahasia di AS, yang mungkin masyarakat paling bebas. Sebagian besar dokumen diklasifikasikan untuk melindungi pemerintah dari penduduknya sendiri dan bukan untuk alasan keamanan. Saya pikir siapa pun yang mencoba mengangkat tabir ini tengah melakukan hal yang benar. Pada realitanya, program yang dilakukan pemerintah benar-benar tidak sah. Dan benar untuk mengeksposnya. Saya pikir dia akan menderita karenanya. Anda tentu tahu. Tapi itu hal yang benar untuk dilakukan.

A: Setelah 9/11, Amerika bertanya, "Mengapa seluruh dunia membenci kita?" Apakah mungkin bagi kita untuk bertanya, mengapa Amerika membenci kita?

NC: Saya pikir itu agak menarik karena pertanyaan itu SUDAH ditanyakan sejak lama di tahun 1958 ketika Presiden Eisenhower bertanya pada stafnya kenapa ada kampanye kebencian terhadap kami di dunia Arab, dan bukan dari pemerintah yang mendukung, tapi dari rakyat.

Pada tahun yang sama, 1958, Dewan Keamanan Nasional, badan perencanaan utama, muncul dengan dokumen yang sudah dalam domain publik selama 4 tahun. [Dalam dokumen itu] mereka menjelaskan, ada persepsi di dunia Arab yang AS mendukung kediktatoran dan memblok demokrasi, dan bahwa kita [AS] melakukannya karena kita ingin mempertahankan kontrol sumber daya mereka, pasokan energi mereka. [Dokumen itu menyebutkan] inilah yang kita harus lakukan, meskipun akan ada kampanye kebencian melawan kita.

Itu tahun 1958, dan jika Anda berpikir tahun itu, tepat setelah Eisenhower memaksa Inggris, Perancis, dan Israel keluar dari Mesir, lalu Anda mungkin berharap bahwa tidak akan ada kampanye kebencian, tapi [kampanye] ada. Dan itu adalah alasan yang dirasakan dan cukup tepat.

Setelah 9/11 George W. Bush, mengangkat pertanyaan, mengapa mereka membenci kami? Mereka membenci kebebasan kita dan seterusnya. Biro Penelitian Pentagon melakukan sebuah studi, dan kesimpulan mereka sama dengan [kesimpulan] Dewan Keamanan Nasional pada tahun 1958.

A: Pertanyaan kedua: Mengapa mereka membenci kita? Mengapa orang Amerika membenci kita?

NC: Mengapa Amerika? Mereka tidak membenci. Mengapa penduduk Amerika? Penduduk Amerika tidak memiliki gagasan tentang itu.

A: Pembuat kebijakan Amerika?

NC: Karena alasan yang sudah dibahas Dewan Keamanan Nasional. Anda harus memblokir demokrasi dan mendukung kediktatoran untuk mengontrol sumber daya mereka. Dan Timur Tengah tidak berbeda dari tempat lain. Mengapa mereka mendukung Soeharto di Indonesia? Alasan yang sama.

A: Apa pendapat Anda tentang Israel?

NC: Israel membuat keputusan yang benar-benar fatal pada tahun 1971. Pada tahun 1971, Israel ditawari perjanjian perdamaian penuh dengan Mesir, tidak ada apapun untuk rakyat Palestina, hanya kedamaian penuh, keamanan penuh, untuk penarikan [tentara] dari Sinai Mesir. Sejak itu, ekspansi atas keamana telah menjadi kebijakan yang sama, tapi itu tidak selalu dilakukan. Itulah yang sering dilakukan negara-negara, mereka tidak begitu peduli dengan keamanan selain kekuasaan. Dan itu pilihan Israel. Pilihan itu dapat berlanjut karena AS mendukungnya. Jika AS berhenti mendukung, pilihan itu tidak bisa dilanjutkan.

Saat ini Israel membuat pernyataan yang sangat mengancam tentang Libanon. Saya tidak yakin Anda mengikuti [kabar] itu. Tapi itu sudah jadi latar belakang. Mereka tidak mengeluarkan pernyataan publik yang besar, tapi jika Anda membaca pernyataan orang-orang intelijen, militer, dan pemerintah, apa yang mereka katakan secara terbuka adalah mereka tidak akan mengizinkan senjata mengalir ke Hizbullah. Tapi yang mereka katakan selanjutnya adalah, mereka telah belajar dari perang terakhir dan mereka tidak akan membuat kesalahan lagi. Lain kali, perang akan berakhir hanya dalam beberapa hari, yang berarti mereka akan menyapu bersih Libanon.

A: Anda tidak berpikir AS tidak akan melakukan apa-apa untuk menghentikannya pada tingkat tertentu?

NC: Tidak di bawah pemerintahan Obama. Dia adalah presiden pertama AS yang memberlakukan pembatasan terhadap Israel. Setiap presiden lainnya, pada berbagai waktu, membuat batasan bahwa Israel tidak bisa melampaui, seperti Reagan misalnya. Reagan mendukung invasi Libanon pada 1982, namun pada pertengahan Agustus dia memerintahkan Israel menghentikan itu karena itu membahayakan kepentingan AS.

A: Apakah Anda menamai Musim Semi Arab sebagai "Arab Spring" atau akan Anda memberikan nama lain?

NC: Saya pikir itu nama yang baik. Tapi sekarang saya tidak tahu apakah itu adalah musim dingin Arab, tapi setidaknya musim gugur Arab. Saya menduga akan ada mata air lain. Saya tidak berpikir itu adalah situasi yang stabil, mungkin lebih sama. Menurut saya, Arab Spring merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dan seperti saya katakan, itu terjadi di seluruh dunia dalam bentuk yang berbeda.

A: Apakah Anda masih optimis?

NC: Anda tidak punya pilihan lain. Secara obyektif, kita semua mungkin akan tenggelam dalam generasi lain atau dua [generasi]...tapi masih ada kemungkinan tertentu untuk berharap dan bergerak maju. [IT/NTA/al-Akhbar]
Comment


United States
mbt bia Islam Times - Chomsky: "Dukungan Hizbullah pada Suriah Bisa Dimengerti"
mbt size conversion chart http://www.victoriabirkinshaw.com/mbt-size.asp