'Kebangkitan Timur-Tengah Untuk Revolusi Tatanan Dunia'

Pemberontakan dan revolusi di daerah menunjuk ke sebuah 'proses yang sangat signifikan' yang jauh melampaui agenda untuk perubahan rezim di negara tertentu, "Dengan kata lain, ini bukan hanya sebuah upaya berputar di sekitar satu orang ... Hal ini menyapu melalui lembaga juga, lembaga pendidikan, kestabilan keamanan dan militer untuk beberapa peringkat"kata Danny Schechter, editor Mediachannel.org mengatakan kepada Press TV dalam sebuah wawancara hari Jumat.

Dia membuat referensi ke revolusi Mesir dan mengatakan bahwa revolusioner negara itu mengambil "tindakan terhadap pemilik pemerintahan mereka" dan bukan hanya satu orang atau kelompok.

Schechter juga menguraikan peran mainstream “kayuhan-lunak” media Barat terhadap pemberontakan Timur Tengah dan menyatakan; itulah mengapa "kita tidak memiliki dasar pandangan yang benar-benar mendalam dari apa yang terjadi, jadi kita hanya mengomentari apa yang media komentari dan media kadang-kadang keluar dari jalur ... "

Dia lebih jauh menunjuk dengan pandangan publik yang condong terbentuk di Barat dan berkata, "Jadi saya pikir kenyataannya adalah bahwa kita hanya mendapatkan beberapa fakta."

Komentar-nya datang terhadap gelombang demonstrasi revolusioner berkelanjutan yang telah mengguncang Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Desember 2010, dan telah menyebabkan perubahan rezim di Tunisia dan Mesir.

‘Demam’ Revolusi yang juga menyapu Libya telah dipenuhi dengan penindasan brutal dan pertumpahan darah mengerikan, sebagai akibat bentrokan antara demonstran dan pendukung penguasa negara itu Muammar Gaddafi.

Ribuan orang telah tewas di Libya sejauh ini meskipun penolakan rezim bahwa segala bentuk kekerasan telah digunakan terhadap rakyat.

Gerakan serupa di wilayah tersebut telah meningkat, yang banyak orang percaya, adalah karena penindasan, despotisme dan kecenderungan anti-Islam kepala pemerintah di wilayah tersebut.